Meninggalnya seorang bayi di Bontang ramai diperbincangkan netizen. Bayi itu diduga meninggal dunia karena terpapar asap rokok. Namun, pihak RSUD Taman Husada belum dapat memastikan.
BONTANG – Seorang bayi pasien RSUD Taman Husada Bontang meninggal dunia diduga akibat asap rokok. Kondisi bayi umur 15 hari itu sesak berat dan membiru karena mengalami radang paru-paru.
Namun, pihak RSUD Taman Husada belum dapat memastikan apakah hal itu benar-benar disebabkan asap rokok. “Kami belum bisa pastikan itu karena rokok atau bukan. Yang jelas anak itu radang paru-paru atau pneumonia,” ujar Arlita Putri Eka Vivin, dokter spesialis anak RSUD Taman Husada kepada Kaltim Post (induk Bontangpost.id).
Dia menerangkan, pneumonia memiliki kuman yang membuat paru anak tersebut infeksi. Meski penanganan dilakukan dengan memberikan alat bantu napas, kondisinya sudah parah. “Tidak bertahan lama karena kondisinya tak memungkinkan. Bayi itu imunitasnya rendah, ada kuman lalu panas,” jelasnya.
Bayi tersebut meninggal setelah dirawat di Ruang NICU selama dua hari. Putri mengatakan, sempat mendapat penanganan di salah satu rumah sakit swasta. Akan tetapi, kondisi bayi semakin memburuk hingga dirujuk ke RSUD.
“Sempat ditangani tiga hari sebelumnya. Namun, memang kondisi anaknya sudah parah, sehingga tidak tertolong,” tuturnya.
Meninggalnya bayi itu pada Sabtu (4/10/2019) pagi, sempat ramai diperbincangkan di media sosial. Netizen mengunggah dugaan penyebabnya dikaitkan dengan asap rokok. Namun, hal itu belum bisa dipastikan pihak rumah sakit.
Diketahui, radang paru-paru diderita bayi tersebut hingga meninggal. Penyakit ini menyebabkan kondisi inflamasi pada paru, utamanya memengaruhi kantong-kantong udara mikroskopik yang dikenal sebagai alveolus.
Biasanya disebabkan infeksi virus atau bakteri. Ada pun gejala khasnya meliputi batuk, nyeri dada, demam, dan sulit bernapas.
Pasien pneumonia yang menular biasanya menderita batuk produktif, demam yang disertai menggigil bergetar, sulit bernapas, nyeri dada yang tajam atau menghunjam selama menarik napas dalam-dalam, dan peningkatan laju respirasi. (*/rsy/kri/k16/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post