BONTANGPOST.ID, Samarinda – Uang sebesar Rp200 miliar dialokasikan untuk Program Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT) sepanjang 2024. Gelontoran itu ditujukan untuk 40.573 penerima. Jelang berakhirnya tahun, baru Rp160 miliar yang sudah meluncur ke tangan para penerima. Sementara sisanya, bakal disalurkan sebelum Desember berakhir.
Sebanyak 40 ribu lebih penerima BKT, diungkapkan Surasa, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kabid SMK Disdikbud) Kaltim, terbagi menjadi tiga kategori. Kaltim tuntas dengan 1.718 penerima; stimulan mahasiswa sebanyak 7.683 penerima; serta stimulan siswa yang mencapai 31.173 orang.
“Penyalurannya akan tuntas akhir tahun ini,” ucap Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik.
Data para penerima pun sudah tervalidasi dan bisa diakses secara umum sehingga publik bisa menakar transparansi pengelolaan beasiswa yang telah berjalan sejak 2019 silam. “Sebagai acuan ke masyarakat seperti apa pengelolaan dan penerimaannya,” katanya.
Di sisi lain Akmal Malik mengaku, Pemprov kini tengah mereviu sejumlah kebijakan pendidikan sepanjang 2024 berjalan. Tak terkecuali, pengelolaan anggaran daerah untuk program bantuan pendidikan tersebut. Meski anggaran ini di luar amanat UUD, evaluasi perlu ditempuh untuk memastikan upaya pemerintah dalam meningkatkan sektor pendidikan sudah tepat sasaran.
“Memang dievaluasi, tapi hal ini tak mengganggu penyaluran,” tegasnya.
Landasan pendistribusian BKT berupa Surat Keputusan Gubernur pun sudah ditekennya beberapa waktu lalu. Akmal tak menepis ada keterlambatan dalam penyaluran sisa anggaran beasiswa. Dari penyesuaian nota kesepakatan serta validasi kesesuaian nama, alamat, dan nomor rekening para penerima. Pemprov sendiri sudah bekerja sama dengan enam bank untuk penyaluran BKT.
“Verifikasi sudah beres. Tinggal salurkan. Sebelum Desember berakhir, beres,” katanya mengakhiri. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post