BONTANGPOST.ID, Kaltim – Gejolak tentang penerima Beasiswa Kaltim Tuntas dan jenis Stimulan masih hangat diperbincangkan. Dalam seleksi tersebut, pelajar dan mahasiswa akan mendapat dua keterangan yang menentukan nasib mereka untuk melanjutkan studinya.
Status ditolak ataupun diterima tentu memiliki sebab dan akibat. Melihat keluhan pendaftar yang dinyatakan ditolak, Ketua Badan Pelaksana Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT) Iman Hidayat akan menggelar konferensi pers terkait kejadian tersebut.
“Dari kemarin sudah banyak yang hubungi kami. Nanti kami adakan agenda tersebut, supaya terang informasinya,” ungkapnya saat dikonfirmasi Kaltim Post (induk Bontang Post) , Rabu (17/9) sore.
Untuk diketahui, sambung dia, seluruh kategori jenis beasiswa sudah diatur melalui juknis yang juga terlampir lewat website Beasiswa Kaltim Tuntas.
Mulai dari akreditasi kampus, program studi, jalur prestasi, dan jalur tidak mampu, seluruhnya sudah diatur melalui juknis yang ditetapkan
“Itu di juknis ada, per kategori ada, misalnya rumus untuk tuntas prestasi akademik ada rumusnya,” kata dia.
Sementara terkait rekomendasi verifikasi faktual dari akademisi, Iman menyebut bahwa masukan tersebut bagus. Namun dalam pelaksanaannya proses verifikasi faktual sudah dilakukan.
Contohnya, kata dia, ketika ada pendaftar yang mengambil jalur kategori tidak mampu maka pendaftar harus melampirkan surat keterangan tidak mampu tersebut, yang berasal dari desa tempat tinggalnya.
“Karena yang tahu benar pendaftar itu mampu atau tidak kan desanya. Jadi sudah ada saringan di situ baik untuk siswa maupun mahasiswa,” sambungnya.
Ditambahkan Iman, tahun sebelumnya sekitar 111 ribu siswa dan mahasiswa yang menerima beasiswa. Sementara untuk 2024 turun dari angka tahun sebelumnya, yakni 47 ribu siswa dan mahasiswa yang diterima.
Dipertegas Iman, apabila terdapat pendaftar yang merasa dirugikan bisa melaporkan melalui link yang disediakan.
“Artinya, sekitar 60 persen yang tidak diterima. Selain itu, kalau ada mahasiswa yang bisa membuktikan bahwa ada sistem titip-menitip segera sampaikan, saya akan beri hadiah. Karena sistem rumusnya sudah dijalankan, dan pendaftar bisa mencocokkan antara rumus dengan standar skoring yang ditetapkan,” tuturnya.
Saat dikonfirmasi terkait pengurangan anggaran, Iman membenarkan bahwa anggaran untuk beasiswa tahun ini memang beda dari sebelumnya.
Anggaran yang awalnya diusulkan sebesar Rp 500 miliar di era gubernur definitif (Isran Noor) dan ada pengurangan di era Pejabat Gubernur Kaltim Akmal Malik.
“Sebelumnya itu Rp 500 miliar. Anggaran murni Rp 250 miliar dan ditambah Rp 250 miliar di anggaran perubahan, totalnya Rp 500 miliar ‘kan. Nah untuk tahun ini, APBD murni untuk beasiswa hanya sebesar Rp 200 miliar. Untuk APBD perubahan ditambah Rp 20 miliar, jadi totalnya Rp 220 miliar,” tukasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post