SANGATTA –Saat ini Pemkab Kutim telah melakukan persiapan matang terkait segala fasilitas yang dibutuhkan pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VI Kaltim 2018 mendatang.
Pembangunan venue penunjang seperti stadion renang, arena menembak, dan sirkuit balap sekarang tengah proses lelang.
Tentu saja, selaku tuan rumah penyelenggaraan , Pemkab Kutim terus berbenah. Ini bertujuan agar pelaksanaannya berjalan lancar.
Meski dikerjakan awal 2018, fasilitas tersebut dimungkinkan tidak selesai ketika pelaksanaan proprov berlangsung November, tahun depan.
Pasalnya, pembangunan fasilitas tersebut menggunakan sistem Multi Years Contrack (MYC) yang akan berlangsung dalam dua tahun anggaran.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Aswandini Eka Tirta, saat ini proses lelang untuk pembangunan tiga fasilitas itu sedang berlangsung.
“Proses lelang saat ini sudah berjalan,” ujar Aswandini.
Dia memastikan, lelang tersebut akan berakhir sebelum tahun 2017 berakhir. Sehingga proses pembangunannya bisa dijalankan awal tahun depan.
“Sekarang belum ada pemenang lelangnya. Kami optimis pembangunan sesuai agenda,” katanya.
Pria yang akrab disapa Aswan ini melanjutkan, tidak akan menunda-nunda pembangunan tersebut. Karena ini merupakan untuk kepentingan bersama.
“Kan target tuntas dua tahun anggaran. Kami berharap bisa lebih cepat, apalagi sudah ditentukan sistem MYC,” katanya.
Ketiga fasilitas tersebut, sambung dia, memakan anggaran yang terbilang besar. Seperti pembangunan area menembak Rp 674,96 juta, sirkuit balap motor Rp 43,09 miliar, dan stadion renang Rp 1,35 milir.
“Makanya sistemnya MYC. Tapi pelaksanaan (porprov) saya harap tetap jalan dan tidak terpatok dengan kegiatan ini,” katanya.
Sementara itu, Ketua Dua Pengurus Besar (PB) Porprov Kutim Harpandi mengatakan pelaksaan poprov kemungkinan akan diundur. Seharusnya September tertunda karena waktu dianggap terlalu mepet.
“Tapi diundur sampai Novenber. Sudah disetujui KONI Kaltim,” kata Harpandi
Sebagai anggota Komisi B DPRD Kutim, dia berharap fasilitas porprov yang menyelenggarakan 53 cabang olahraga (cabor) ini bisa rampung sebelum pelaksanaan.
“Tidak mesti pembangunan. Jika sewa (fasilitas) memungkinkan kenapa tidak. Tapi ini berat. Saya berharap rampung sesuai pelaksanaan. Solusi akan kembali dipikirkan bila fasilitas tidak memadai,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: