BONTANG – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Teknologi Bontang (STTIB) menggelar Seminar Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Senin (19/3) kemarin. Bertempat di Taman Tiga Dimensi Auditorium Wali Kota lama, Jalan Awang Long, kegiatan ini menghadirkan Ketua Komisi II Dewan K3 Nasional Isradi Zainal sebagai pemateri.
Bekerja sama Pemkot Bontang, kegiatan ini mengusung tema “Peran Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam mendukung Kota Bontang Sebagai Smart City”. Sebanyak 80 peserta perwakilan perusahaan, rumah sakit, Instansi, perguruan tinggi, dan sekolah antusias mengikuti seminar tersebut. Dalam kegiatan tersebut dilakukan penandatangan Mou atau komitmen K3.
Ketua BEM STTIB Muhammad Naufal Ariq Hermawan mengatakan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dalam semangat berbudaya K3. Bukan hanya dunia pendidikan dan industri, tetapi dalam semua aspek masyarakat. Sehingga pelaksanaan budaya K3 menjadi maksimal dalam mendukung pemkot Bontang sebagai Smart City.
“Diharapkan setelah kegiatan ini, kami dan seluruh masyarakat dapat menjadi pelaksana bulan K3 di tahun mendatang. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini,” kata Naufal.
Sementara itu Ketua STTIB Ahmad Mardiani menyampaikan, Bontang memiliki dua perusahaan besar. Kata dia, dua perusahaan tersebut menggunakan gas sebagai bahan bakunya. Sehingga impelentasi keselamatan dan kesehatan kerja menjadi wajib untuk menjadikan Bontang yang aman dan kondusif.
“Dalam rangka mendukung K3 yang efektif, efisien, dan meningkatkan pengetahuan serta pencegahan akan terjadinya kecelakaan kerja. Peran K3 menyangkut seluruh aspek kehidupan. Sehingga edukasi terhadap masyarakat diperlukan guna memberikan pemahaman kesehatan dan keselamatan kerja,” urai Ahmad Mardiani.
Kegiatan ini sendiri mendapat apresiasi Wali Kota Bontang Neni Moernaeni. Kata dia, seminar ini merupakan bentuk upaya menciptakan lingkungan pekerjaan yang aman, sehat, dan sejahtera. Sehingga bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, serta bebas dari penyakit akibat pencemaran.
Selain wali kota, seminar ini turut dihadiri Ketua Komisi II DPRD Bontang Ubayya Bengawan, Anggota Komisi I DPRD Bontang Abdul Malik, Asisten Administrasi Umum Syarifah Nurul Hidayati, Ketua Umum Yayasan Yabis Muslim Arsyad, dan Direktur Bontang Post Agus Susanto. (*/wan/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: