BONTANG – Nilai proyek jalan lingkar pesisir alias coastal road, penghubung Kelurahan Loktuan dan Tanjung Limau, Kota Bontang membengkak menjadi Rp 300 miliar lebih dari rencana awal 2014 lalu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tavip Nugroho menjelaskan, lonjakan biaya proyek dari tiga tahun lalu lantaran adanya perubahan besar pada kegiatan ini.
Perubahan paling signifikan yakni, adanya pembuatan bentangan jembatan setinggi 50 meter. Jembatan ini berfungsi agar lalu lintas kapal nelayan tidak terhambat oleh jalan lingkar.
“Ada banyak perubahan. Kalau dulu kita lewati mangrove, sekarang kita memilih alur dalam dan lebih pendek,” kata Tavip kepada wartawan usai menghadiri rapat tertutup bersama DPRD Bontang, belum lama ini.
Lanjut Tavip, di dalam perencanaan sebelumnya, jalan lingkar bakal dibangun sepanjang 2,8 kilometer. Terdiri dari 4 lajur kendaraan dengan nilai proyek Rp 410 miliar. Sedangkan, di dalam perencanaan baru, panjang jalan nantinya hanya 2,1 kilometer dengan dua lajur, senilai Rp 744 miliar.
Kendati lebih pendek dan kecil, namun struktur penyangga bangunan ini lebih kokoh dibanding perencanaan sebelumnya. Dari total anggaran tersebut, 60 persen pembiayaan akan diserap untuk pemancangan. Selebihnya untuk lantai jalan dan lainnya.
“Ada juga aturan baru yang terbit. Salah satunya aturan tentang pembebanan. Kalau dulu hanya 9 variabel saja, sekarang ada 18 variabel yang dihitung,” katanya.
Tak hanya itu, terdapat kebijakan baru dari Kementerian Pekerjaan Umum yang mengakibatkan biaya proyek meningkat. Salah satunya, adanya ketentuan pembangunan di Kaltim untuk tahan gempa.
Padahal aturan ini sebelumnya tidak ada. Kemudian, sejumlah biaya yang sebelumnya tak dihitung, sekarang masuk dalam skema pembiayaan proyek. Beberapa acuan biaya itu, antara lain, beban atas analisis fatigue (kelelahan) bagi pekerja, analisis beban karena jalan diperuntukan untuk jalur evakuasi.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Bontang Ubayya Bengawan mengaku, masih mempelajari hasil presentasi dari Dinas PU terkait proyek jalan lingkar. Pihaknya bakal mempertimbangkan aspek kemampuan keuangan daerah.
Menurut politisi Partai Demokrat ini, jalan lingkar memang diperlukan lantaran alternatif jalan di Kota Bontang saat ini tidak ada. Kehadiran jalan penghubung Loktuan dan Tanjung Limau, menjadi opsi alternatif bagi pengendara apabila terjadi kemacetan padat di jalan utama Bontang. “Kalau dari komisi kami mempertimbangkan aspek kemampuan finansial daerah saja,” pungkas Ubayya. (*/nug)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post