Berbagi Cerita dengan Tri Murti Rahayu, Karo Humas Pemprov Kaltim;Kembangkan Sistem Berbasis IT, Berita Hoax Jadi Tantangan

Tri Murti Rahayu(IST)

 

Informasi-informasi yang tidak benar menjadi tantangan tersendiri bagi Tri Murti Rahayu. Sebagai Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Karo Humas), Protokol, dan Kerja Sama Pemprov Kaltim, sudah menjadi kewajibannya mendistribusikan informasi yang tepat terkait kegiatan-kegiatan pemerintah.

LUKMAN MAULANA, Samarinda

Tahun 1992 menjadi awal karier Tri Murti mengabdi sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Kala itu, dia meninggalkan tanah kelahirannya di Yogyakarta untuk mengikuti sang suami yang kembali ke Samarinda. Pasalnya waktu itu sang suami mesti meneruskan usaha keluarga di Kota Tepian.

Namun sebelum pindah, dia sudah lulus dalam seleksi penerimaan PNS formasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) secara nasional.

“Saat lulus, saya minta ditempatkan di Kaltim, mengikuti suami saya,” kenang Tri Murti saat ditemui Metro Samarinda (Kaltim Post Group) di kediamannya.

Adapun tujuan Tri Murti bekerja di pemerintahan adalah ingin memberikan warna dalam pembangunan Indonesia. Alumnus Fakultas Pertanian UPN Veteran Yogyakarta ini menilai, melalui perannya di Bappeda, bisa membuat berbagai konsep perencanaan pembangunan bagi daerah. Walaupun kala itu masih berstatus staf biasa, namun Tri Murti melakukan pemetaan wilayah dan membuat proposal-proposal program pembangunan.

“Dari proposal-proposal tersebut, saya mendapatkan dana dari lembaga-lembaga donor untuk menjalankan program-program tertentu. Saya bertindak sebagai team leader dalam program tersebut,” ujar nenek dua cucu ini.

Beberapa program yang pernah dipimpinnya antara lain program lingkungan hidup dan pengembangan good governance yang didanai Ford Foundation. Dia juga menjalankan program kurikulum partisipatif berbasis masyarakat dan kurikulum berbasis gender dengan pendanaan dari United Nations Development Program (UNDP).

“Dari program-program ini saya berkesempatan belajar di London, dan sempat juga dikirim ke Nepal,” kisah Tri Murti.

Selama menjadi staf, Tri Murti memang terus mengasah kemampuan dirinya. Salah satunya dengan mengambil pendidikan pascasrjana Manajemen Informatika di Universitas Indonesia di tahun 1994. Menurutnya, selagi mampu harus terus belajar dan menuntut ilmu. Manajemen Informatika dipelajarinya karena dianggap mendukung pekerjaannya di Bappeda.

“Merupakan didikan orang tua saya sehingga saya terus menuntut ilmu walaupun sudah bekerja. Waktu itu tidak banyak yang melanjutkan pendidikan S2,” jelasnya.

Di tahun 2000, Tri Murti dipindahkan menjadi Kepala Sub Bidang (Kasubid) Kerja Sama di Badan Diklat Pemprov Kaltim. Tahun 2002, dia pindah menjadi Kepala Sub Bagian (Kasubag) Teknologi Informasi di Badan Promosi dan Investasi Daerah (BPID) yang kini menjadi Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Kaltim. Di BPPMD, Tri Murti sempat juga menjadi kepala bidang (kabid) hingga tahun 2007.

Tahun 2008-2009, Tri Murti dipercaya menjadi Kabid Teknologi Informasi di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim. Tahun 2009, dirinya kembali bertugas di Bappeda, kali ini sebagai Kabid Pemerintahan. Tahun 2012 dia menjadi kepala di Biro Perbatasan, Penataan Wilayah, dan Kerja Sama Sekretariat Daerah Kaltim.

“Baru sejak 2014 hingga sekarang, saya menjadi Kepala Biro Humas, Protokol, dan Kerja Sama di Sekretariat Daerah Pemprov Kaltim,” ujar ibu dua anak ini.

Kini sebagai orang nomor satu di Biro Humas Pemprov Kaltim, deskripsi tugas Tri Murti meliputi pendistribusian informasi yang tepat terkait segala kegiatan yang terjadi di Pemprov Kaltim. Khususnya yang berkenaan dengan kebijakan-kebijakan Gubernur Kaltim.

Dengan informasi-informasi yang didisitribusikannya tersebut, dapat membentuk citra positif tentang Pemprov Kaltim di mata masyarakat.

“Tapi bukan pencitraan. Melainkan segala kerja positif yang telah dilakukan Pemprov Kaltim dalam pembangunan dan berbagai kepentingan masyarakat Kaltim,” terangnya.

Penting bagi Tri Murti bersama para pegawai di Biro Humas untuk menjadi jembatan informasi antara pemprov dengan masyarakat. Termasuk menciptakan branding image mengenai Kaltim dengan jalan menyerap aspirasi masyarakat.

Dalam kaitan tugas protokoler, Tri Murti mesti memberikan pelayanan profesional pada tamu-tamu pemprov dan juga acara-acara yang berhubungan dengan pemprov. Sementara di bidang kerja sama, dia membangun serta merumuskan kerja sama, baik antara Pemprov Kaltim dengan pemerintah daerah lain, atau dengan pemerintah luar negeri.

“Contohnya seperti kemarin, kami membangun kerja sama dengan Rusia. Kami mengatur rapatnya dan pertemuan-pertemuannya,” beber Tri Murti.

Di luar tugas pokok dan fungsi dasarnya di Biro Humas, Tri Murti turut membuat program-program yang merupakan inisiatifnya. Secara internal dia mengembangkan pola kerja berbasis teknologi informasi atau IT dengan sistem e-office. Sehingga setiap pekerjaan di biro yang dipimpinnya bisa tercatat dan terintegrasi dengan baik.

“Dengan sistem berbasis IT seperti ini akan tercipta lingkungan kerja yang transparan dan terpantau. Termasuk mewujudkan percepatan kinerja. Menggunakan basis IT, semua pekerjaan bisa menjadi cepat dan terukur,” paparnya.

Sedangkan dalam meningkatkan kualitas kerja Biro Humas sebagaimana fungsinya, Tri Murti membuat serangkaian inovasi. Salah satunya dengan inteligent media management, yaitu mengumpulkan semua informasi terkait Pemprov Kaltim. Baik dari media massa cetak dan elektronik, maupun dari media sosial (medsos).

“Jadi kami bisa mengetahui perkembangan apa saja yang terjadi di masyarakat. Bila ada suatu masalah, kami komunikasikan dengan instansi terkait dalam hal penanganannya. Sementara bila ada informasi yang kurang tepat, maka segera kami luruskan,” ungkap Tri Murti.

Inovasi lain yang tengah dipersiapkannya yaitu aplikasi pelayanan publik. Melalui aplikasi ini, masyarakat nantinya bisa menyampaikan berbagai keluhan terkait pelayanan masyarakat di jajaran Pemprov Kaltim dengan cepat. Keluhan-keluhan warga ini nantinya dihubungkan dengan instansi terkait untuk segera diselesaikan.

“Dengan aplikasi ini, Biro Humas melakukan fungsinya sebagai fasilitator interaksi. Dalam bulan ini kami mematangkan persiapan peluncurannya,” tambahnya.

Tri Murti mengakui, penerapan sistem kerja berbasis IT ini bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, masih banyak pegawai yang belum terbiasa dengan teknologi yang terbilang baru ini.

Malahan Tri Murti sempat mendapat protes terkait penerapan sistem kerja ini. Namun menurutnya, perkembangan teknologi yang ada saat ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin demi meningkatkan kualitas kerja pemerintah.

“Khususnya bagi kerja humas, yang harus jadi leading di depan. Selain sebagai jembatan informasi masyarakat, humas juga harus bisa memberi masukan kepada pemerintah. Karena apapun yang dilakukan pemerintah, tidak ada gunanya bila tidak disampaikan kepada masyarakat,” sebut wanita yang juga menjabat ketua Harian Pengprov Ikatan Olahraga Dance Indonesia (IODI) Kaltim ini.

Menurutnya, yang menyedihkan saat menjadi Karo Humas adalah ketika ada kepentingan-kepentingan politik tertentu. Yang muncul dalam kaitan mengganggu jalannya program Pemprov Kaltim. Pun begitu dengan adanya berita-berita hoax atau palsu mengenai Pemprov Kaltim.

Menghadapi masalah seperti ini, Tri Murti lebih cenderung berupaya mengedukasi masyarakat bahwa tidak semua berita di medsos adalah kebenaran. Melainkan harus disaring terlebih dulu. Salah satunya tentang kesehatan Gubernur Kaltim Awang Faroek yang disebut menurun serta viral di medsos.

Padahal gubernur masih bisa menjalankan tugasnya sebagai gubernur. Sehingga Tri harus susah payah meluruskan pemberitaan yang ada.

“Berita-berita di media sosial itu kadang ada yang tidak benar. Namun ini menjadi tantangan bagi saya untuk menjelaskan kondisi sebenarnya terkait Pemprov Kaltim,” tutur pehobi tenis lapangan ini.

Sulung dari lima bersaudara ini mengaku menyenangi pekerjaannya sejak awal karier hingga saat ini. Karena sudah menjadi passion, Tri Murti tidak menganggap pekerjannya sebagai sebuah beban. Malahan dia melakukan setiap pekerjaannya dengan perencanaan yang matang, meliputi target dan implementasi. Kerja ikhlas menjadi kunci utamanya dalam mengabdi kepada negara.

“Jangan berpikir berapa yang didapatkan dalam suatu pekerjaan. Tapi orientasinya akan menghasilkan apa. Kalau ikhlas bekerja demi mencapai target, pasti tidak merasa berat,” katanya.

Baginya, hidup haruslah berwarna dan memberikan warna dalam kehidupan. Sehingga jangan jadi orang yang apatis dalam hidup. Melainkan sekecil apapun, mesti punya kontribusi dan sumbangsih bagi lingkungan sekitar.

“Dengan saya bekerja di pemerintahan misalnya, walaupun mungkin perannya terbilang kecil, tapi bisa ikut memberikan warna,” pungkas perempuan 56 tahun yang tengah menyelesaikan program doktor Kebijakan Publik di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini. (***)

TENTANG TRI MURTI

Nama: Tri Murti Rahayu

TTL: Yogyakarta, 28 September 1961

Suami: Ir Liaman Chandra

Anak:

  1. AKP Jerico Lavian Chandra
  2. Rafael Lavian Chandra

Pendidikan:

  • SDN Dalangan Yogyakarta
  • SMPN Godean Yogyakarta
  • SMAN 4 Yogyakarta
  • S1 Pertanian UPN Veteran Yogyakarta
  • S2 Manajemen Informatika Universitas Indonesia

Alamat: Jalan Tengkawang Nomor 25 Samarinda

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version