bontangpost.id – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini cuaca ekstrem. Hujan lebat diprakirakan akan melanda 23 provinsi dalam sepekan ke depan.
Dilansir dari situs bmkg.go.id pada Minggu (28/8) malam, ada dinamika atmosfer yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sejumlah daerah di Indonesia hingga 3 September.
Potensi hujan dengan intensitas lebat diprakirakan akan melanda Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Potensi hujan lebat dengan kategori siaga per 29 Agustus di antaranya akan terjadi di Bangka Belitung, Bengkulu, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku. BMKG mengimbau pihak-pihak terkait melakukan berbagai upaya persiapan. Di antaranya memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air agar siap mengantisipasi peningkatan curah hujan.
BMKG juga mengimbau pemerintah daerah untuk melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan pemotongan lereng, atau penebangan pohon yang tidak terkontrol. Disarankan juga untuk melakukan program penghijauan secara lebih masif, melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh, dan menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
BMKG mendorong sosialisasi yang lebih masif tentang edukasi dan literasi untuk meningkatkan pemahaman, kepedulian pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak terkait dalam pencegahan risiko bencana hidrometeorologi. Yakni seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, dan gelombang tinggi.
BMKG mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.
Petugas BMKG Muhammad Irsal Yuliandri menjelaskan, terdapat sirkulasi siklonik di sekitar Laut China Selatan, sekitar perairan barat Bengkulu, dan juga perairan barat Sulawesi Barat yang membentuk perlambatan kecepatan angin atau konvergensi pada Senin (29/8). Situasi itu terbentuk memanjang dari Lampung hingga perairan Barat Bengkulu, di sekitar Bengkulu, dari Laut Natuna hingga Laut China Selatan, dan dari Sulawesi Tengah hingga Sulawesi Barat.
”Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Sumatera Selatan hingga Jambi, dari Riau hingga Kepulauan Riau, di sekitar Kepulauan Bangka Belitung, dari Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan di sekitar Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan papua,” papar Irsal.
“Kondisi itu mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi dan juga di sepanjang daerah konvergensi tersebut,” tambah dia. (jawapos)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post