SANGATTA – Peredaran narkoba di Kutim kian memprihatinkan. Kutim, disebut masuk peringkat tiga peredaran narkoba terbesar di Kaltim. Belum lagi permasalahan anak-anak yang biasa mengkonsumsi minuman oplosan dari minuman energi dan menghisap lem.
Untuk mengatasinya cukup sulit, jika hanya mengandalkan aparat kepolisian, Satpol PP, maupun BNK. Semua pihak wajib berperan. Salah satunya tokoh agama atau ulama.
Ulama dianggap memiliki peran besar untuk mencegah masyarakat, khususnya anak-anak yang terjerat pada barang haram tersebut. Baik narkoba, maupun semacamnya seperti “ngelem” dan “ngemix”.
Doktrin agama dapat ditularkan kepada semua masyarakat. Agama paling jitu membendung masuknya hal-hal negatif. Sebab diyakini, semua warga Kutim memiliki agama. Semua agama memiliki nilai-nilai universal.
“BNK tidak bisa maksimal tanpa dukungan dari semua pihak, terutama peran ulama dan orangtua. Untuk membimbing anak-anaknya agar menjauhi narkoba. Sehingga tidak sekali-kali mencobanya. Karena sekali mencoba bisa ketagihan. Kalau sudah ketagihan sangat berbahaya,” ujar Ketua BNK Kutim, Kasmidi Bulang.
Dirinya berjanji akan terus melakukan Pencegahan, Pemberantasan Penyalagunaan, Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Kutim. Seperti melaksanakan razia ke tengah-tengah masyarakat. Bukan hanya pengguna dan pengedar narkoba yang disasar, tapi BNK Kutim juga rutin menggelar sweeping kepada anak-anak yang “ngelem” atau “ngomix”. Razia ke lokasi yang dicurigai kerap digunakan untuk “ngomix”.
“Saya bersyukur atas penghargaan dari BNN provinsi ini. Hasil ini adalah kerja keras semua tim BNK Kutim yang tanpa kenal lelah terus berjuang melawan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika ini. Termasuk masyarakat yang secara aktif memberikan dukungan program P4GN,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kutim, Kasmidi Bulang meraih penghargaan dari BNK Provinsi Kaltim atas parstipasi dan peran serta dalam upaya di Kutim.
Piagam penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua BNN Provinsi Kaltim Brigjen Pol Raja Haryono memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2018 di Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah Samarinda, Kamis (12/7/2018). Penyerahan penghargaan turut disaksikan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: