BONTANG – Atlet peraih medali perak dan perunggu mesti lebih bersabar untuk mengetahui nominal bonus mereka. Mengingat belum ada kesepakatan antara Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Bontang dan KONI Bontang.
Sejauh ini, hanya bonus untuk perebut emas yang diketahui. Yakni Rp 50 juta. Itupun belum diketahui pasti, apakah jumlah itu untuk perorangan atau beregu.
Kepala Disporapar Bambang Cipto Mulyono mengatakan, pembahasan hampir menemui kata sepakat. Diprediksi, satu pertemuan kembali sudah dilakukan penetapan nominal bonus. “Saat ini pembahasan sudah mencapai 90 persen. Awal pekan depan kami akan tetapkan,” kata Bambang kepada Bontang Post, Sabtu (15/12).
Menurutnya, usulan dari KONI tidak serta merta dapat ditetapkan. Pihaknya harus mengacu aturan yang ditetapkan Pemprov Kaltim terkait pemberian bonus atlet berprestasi. “Nanti saja sehubungan nominalnya kami infokan lebih lanjut,” tuturnya.
Berkenaan dengan pendistribusian bonus, Bambang juga belum bisa memberikan jawaban pasti. Akan tetapi, bonus langsung diserahkan jika anggarannya telah tersedia.
Nantinya bonus diberikan secara nontunai. Para atlet peraih medali wajib membuat rekening bank dan mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Sementara, Ketua KONI Bontang Aminullah membenarkan jika telah terjadi beberapa pertemuan selama ini. Dia mengatakan, masih menunggu surat keputusan (SK) dari Panitia Besar (PB) Porprov terkait perolehan medali.
Nantinya dari SK tersebut, KONI Bontang akan membuat turunannya. Itulah yang bakal menjadi acuan dalam penganggaran. “Harus crosscheck apakah perolehan medali sesuai antara hitungan kami (KONI Bontang) dengan PB Porprov,” ucap pria yang akrab disapa Haji Emil ini.
Ia berharap pendistribusian dapat dilakukan maksimal April 2019. Sehubungan dengan mekanisme pemberiannya perlu pengaturan lebih lanjut. “Kami belum tahu mekanisme seperti apa, biasanya berupa tunai. Jadi atlet langsung ke Dispora,” sebutnya.
KONI berharap agar usulan total bonus sebesar Rp 8 miliar dikabulkan. Ia meminta agar klasifikasi bonus atlet harus detail. “Perumusannya tidak sembarangan,” pungkasnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post