JAKARTA – Tidak mau ada permasalahan sama yang terulang-ulang setiap musimnya, BOPI sebagai pihak yang merekomendasi kompetisi sepak bola Indonesia akhirnya bertindak. Badan Olahraga Profesional Indonesia itu membentuk tim yang khusus menangani verifikasi 18 tim yang berkompetisi di Liga 1.
Kemarin (24/4) tim itu dibentuk. Isinya adalah profesional yang berpengalaman. Seperti yang dikatakan oleh Plt Sekjen BOPI Sandi Suwardi Hasan kepada Jawa Pos. Tim ini juga sudah berkoordinasi dengan PT LIB selaku operator kompetisi.
Ada 5 poin yang sudah dihasilkan dari pembicaraan dengan LIB. Poin pertama adalah masalah data dukung. 18 klub kompetisi Liga 1 sejauh ini hanya menyetorkan 80 persen saja. Tinggal 20 persen yang kebanyakan mengenai pajak. ’’Hanya 4 klub saja yang sudah lengkap, sisanya belum,’’ ujarnya.
Poin kedua adalah Tim Verifikasi nantinya meminta LIB untuk berkomitmen kepada klub-klub terkait integritas. Harus bersifat profesional. Karena itu, khusus poin ini permasalahan perpajakan kontrak pemain benar-benar harus dituntaskan. Tidak boleh ditunda-tunda.
Poin ketiga adalah BOPI akan terjun langsung untuk melakukan pengecekan. Terutama masalah profesionalisme, administrasi, dan kelayakan lokasi pertandingan. ’’Kami akan ambil 4 sample di sini, yakni Persipura Jayapura, Perseru Badak Lampung FC, Bali United, dan Semen Padang. Tim kami akan terjun langsung untuk melihat kondisinya,’’ katanya.
Poin keempat adalah yang krusial terkait pengunduran jadwal kompetisi. BOPI sendiri melihat mundurnya jadwal adalah hal yang positif. Selain masalah gejolak politik, baginya mundurnya jadwal juga memberi waktu untuk LIB dalam menyiapkan kompetisi secara profesional.
Sandi menerangkan sudah mendengar secara langsung dari LIB terkait alasan mundurnya jadwal. Ada 3 alasan yang didengarnya secara langsung. Yang pertama adalah masalah gejolak politik yang sudah pasti akan mengganggu jalannya kompetisi. ’’22 Mei baru pengumuman resmi pemenang Pemilu. Itu juga masuk ke alasan kedua, sponsor juga jadi pikir-pikir dengan gejolak politik itu,’’ tuturnya. Lantas yang terakhir adalah masuk ke dalam poin pertama, klub-klub belum selesai memberikan data dukungnya.
Nah, poin terakhir dari kesepakatan BOPI dengan LIB adalah semua masalah administrasi dan teknis kecil di lapangan, termasuk data dukung harus selesai pada 9 Mei. Artinya, LIB punya waktu 15 hari untuk menyelesaikannya. Waktu yang dirasa cukup untuk menyelesaikannya.
Lantas kalau LIB tidak bisa menyelesaikan hingga 9 Mei? Sandi tidak mau berandai-andai. Tapi kalau itu terjadi, yang dia lihat adalah inisiatif dari LIB seperti apa. Alasannya apa terlebih dahulu. ’’Tapi setelah 9 Mei misalkan LIB tidak ada inisiatif, kami akan panggil lagi untuk menjelaskan masalahnya apa. Dan kalau 9 Mei itu belum terpenuhi semua rekomendasi liga tidak akan kita keluarkan,’’ tegasnya.
Di samping itu, kemarin juga ada kesepakatan dari BOPI dan LIB bahwa tidak ada masalah selama terselenggaranya kompetisi Liga 1 musim ini hingga berakhir. Tidak ada bangkrut atau berhenti tengah jalan karena masalah keuangan. ’’29 desember terakhir tidak ada yang tumbang di tengah jalan, klub dan operator juga,’’ bebernya. (rid/jpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post