BALIKPAPAN- Proses pemeriksaan dari kasus putusnya pipa Pertamina di perairan Teluk Balikpapan diperkirakan perlu waktu dua pekan. Hal itu disampaikan Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kaltim Kombes Pol Yustan Alpiani kemarin.
Untuk diketahui, pipa yang patah tersebut sudah diangkat. Tiga patahan pipa dibawa ke salah satu Jetty Pertamina RU V Balikpapan. “Pemeriksaan oleh Tim Puslabfor Mabes Polri sedang berjalan. Sampai kapan, masih bergantung tim sejauh mana membutuhkan data dan analisa,” jelasnya.
Untuk hasilnya kurang lebih dua pekan. “Tentu penyidik diinformasikan apa hasilnya,” imbuh Yustan. Penelitian dilakukan di Balikpapan guna mengetahui penyebab putusnya pipa bawah laut sebagai jalur minyak mentah Kilang Balikpapan, Pertamina RU V dari Centralized Crude Terminal (CCT) Lawe-Lawe.
Nanti dari hasil penelitian Puslabfor, dicocokkan dengan keterangan ahli, saksi, dan alat bukti lain. “Hasilnya nanti kami publikasikan,” ungkapnya. Sehingga dapat diketahui, siapa yang nantinya wajib bertanggung jawab atas tumpahan ribuan ton minyak ke perairan Balikpapan.
“Kalau semua jelas dan sesuai fakta hukum, proses bisa naik menjadi penyidikan,” jelasnya. Penyidik juga tidak bisa menyimpulkan, apakah penyebab karena jangkar atau benda lain. “Tidak bisa diasumsi, harus fakta hukum yang membuktikannya,” jawab Yustan.
Penyidik telah menyiapkan dugaan pelanggaran hukum bagi para pelaku. Yakni Pasal 99 Ayat 1, 2, dan 3 UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Yakni mengakibatkan orang luka berat atau mati, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 tahun dan paling lama 9 tahun.
Adapun pemotongan pipa dan pemasangan sering dilakukan 19 penyelam yang telah mendapat izin dari Dirjen Perhubungan Laut, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Balikpapan, dan Polda Kaltim. Para penyelam tersebut bekerja dalam tim yang terdiri dari delapan orang, secara bergantian di bawah air, masing-masing 45 menit. (kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post