BONTANGPOST.ID, Bontang – Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2024 mengikuti audiensi terkait penolakan TMT serentak, Selasa (11/3/2025) siang. Pada forum yang turut dihadiri kepala daerah itu, sejumlah CASN membeberkan aspirasi terkait penolakan tersebut.
“Banyak hal yang disampaikan CASN terkait alasan yang mendasari penolakan pengangkatan serentak,” sebut Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bontang Sudi Priyanto, Rabu (12/3/2025).
Ia mengungkapkan, salah satu yang menjadi alasan keberatan ialah banyaknya CASN yang sudah resign dari perusahaan atau tempat kerja sebelumnya. Beban keuangan pun di depan mata, mengingat mereka harus bertahan selama tujuh bulan ke depan.
Apalagi, tidak sedikit pula di antaranya yang merupakan kepala keluarga sehingga mesti menopang perekonomian keluarga.
Sementara dari informasi yang diperoleh, beberapa CASN yang berasal dari luar daerah juga telah menyiapkan kepindahan ke Bontang.
Oleh sebab itu, CASN di Bontang meminta pengangkatan sesuai kesiapan masing-masing daerah, sehingga tidak perlu dilakukan serentak. Selain itu diharapkan pengadaan CASN tetap dilaksanakan sesuai jadwal semula.
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menuturkan bakal memperjuangkan pengangkatan CASN sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Pihaknya bakal berkoordinasi dengan kementerian terkait hal tersebut.
Terlebih, pihaknya telah menandatangani surat keputusan terkait pengangkatan itu pada awal Maret lalu.
“Saya dukung penuh penolakan penundaan TMT CASN. Kami akan bersinergi dengan seluruh instansi untuk memperjuangkan pengangkatan,” tuturnya.
Sebelumnya, ada sekitar 112 CPNS dan 214 PPPK Kota Bontang yang akan dilantik dalam waktu dekat. Namun terdapat surat edaran Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) soal penundaan pengangkatan CASN. Hal itu pun menuai aksi penolakan. (*)