SANGATTA – Pemerintah Kutim mengajukan tambahan sekira Rp 200 juta melalui dinas kesehatan setempat. Penambahan tersebut berkaitan sebagai upaya pencegahan, agar tidak terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah (DBD) untuk daerah tersebut.
“Untuk meningkatkan upaya pencegahan demam berdarah, anggaran tersebut sebagai bantuan kepada pemkab untuk fogging (pengasapan),” kata Kepala Dinas Kesehatan Kutim, Bahrani saat ditemui usai rapat coffee morning, Senin (1/10).
Dia menjelaskan, guna mencegah Demam Berdarah, Dinas Kesehatan terus lakukan upaya. Dengan meminta tambahan anggaran dari APBD.
“Banyak memang DBD, ada beberapa laporan, karena memang sedang musim hujan yang tinggi sekarang ini,” katanya.
Ia merasa akan kesulitan mendapat anggaran. Karena Kutim memang belum ada laporan korban jiwa. Sehingga tidak mudah mendapat dana tambahan. Terlebih anggaran yang dihabiskan cukup mahal.
“Biasanya sekali itu menghabiskan sekira Rp 3 juta. Kemudian ada tujuh titik. Maka butuh uang banyak,” paparnya.
Bahrani menyebutkan, fogging memang bukan langkah utama yang harus dilakukan. Melainkan masyarakat harus mampu menjaga kebersihan dan melakukan 3M plus. Sehingga Kutim bisa terbebas dari penyakit itu. Dengan cara menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi atau toren, minimal tiap pekan. Kemudian menutup rapat tempat penampungan air. Terakhir mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk “Aedes aegypti”.
“Jangan sepenuhnya bergantung pada fogging, tapi lakukan pencegahan melalui kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk),” pungkasnya.
Selain itu, lakukan pula langkah Plus untuk membantu pencegahan. Langkah Plus antara lain dengan mengatur cahaya yang cukup di dalam rumah, memasang kawat anti nyamuk di ventilasi rumah, menaburkan bubuk larvasida (abate) pada penampungan air yang sulit dikuras, menggunakan kelambu saat tidur, menanam tumbuhan pengusir nyamuk, dan menghentikan kebiasaan menggantung pakaian. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post