SANGATTA – Menjelang Ramadan, jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kutim tidak mau berbicara banyak, tentang operasi razia tempat hiburan malam (THM) di Sangatta. Hal ini diduga akan tetap diselewengkan dengan bisnis prostitusi di banyak tempat.
Meski satu persatu lokalisasi dibubarkan, namun tempat hiburan modern mulai menjamur di Sangatta. Baik karaoke, cafe hingga pub. Diduga beberapa THM, kini menjadi denyut prostitusi di Sangatta masih banyak.
Menyikapi hal ini, Kepala Satpol PP Kutim, Muhammad Arif Yulianto mengatakan, razia dilakukan di tempat yang berpotensi menghadirkan hal-hal yang negatif. Salah satunya kegiatan prostitusi yang sifatnya terselubung.
“Menjelang Ramadan, kami tidak mengharapkan ada kegiatan yang berbau prostitusi, dan di bulan puasa ini wajib steril dari semua bentuk kemaksiatan,” ujarnya.
Larangan ini bertujuan untuk menghormati umat islam, yang sedang menjalankan ibadah puasa maupun salat tarawih saat memasuki Ramadan 1438 Hijriah.
“Selain itu, kami juga merazia para pengkonsumsi minuman oplosan. Itu target utama dari razia ini. Sehingga pada saat Ramadan, Kutim benar-benar aman dan bebas dari semua kegiatan negatif yang meresahkan masyarakat,” katanya.
Sesuai rencana razia ini akan terus digelar secara berkelanjutan. Mulai dari pra Ramadan hingga menjelang Idulfitri. Sehingga Kutim terkendali, dan masyarakat menjadi aman dalam menjalankan puasa sebulan penuh, hingga mencapai hari kemenangan.
“Untuk waktu pasti dimulainya kegiatan razia masih kami rahasiakan. Yang jelas akan kami lakukan secara besar-besaran. Sebab ini merupakan penyakit masyarakat. Untuk itu perlu ditertibkan semuanya, sehingga mereka sadar dan tidak mengulangi lagi perbuatannya,” ungkapnya. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: