bontangpost.id – Program penurapan sungai menjadi salah satu penanganan banjir di Kota Taman. Kali ini, Pemkot menganggarkan Rp 7,5 miliar untuk pengerjaan infrastruktur itu. Kabid Sanitasi, Air Minum, dan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Edi Suprapto mengatakan sumber dana diambil dari APBD Bontang 2022.
“Bentuk Pemkot sangat concern terhadap penguraian masalah banjir,” kata Edi.
Nantinya pengerjaan sepanjang 300 meter. Kanan dan kiri bahu sungai. Lokasinya dimulai dari jembatan di Jalan Imam Bonjol. Penurapan ini konsepnya jalan pemasangan batu komposit. Saat disinggung mengapat tidak dilakukan dengan skema pemancangan, ketersediaan anggaran menjadi pertimbangannya.
“Kalau tiang pancang memang mahal,” ucapnya.
Selain itu, penurapan juga tidak mengakomodasi jalan inspeksi. Seperti yang dilakukan di penurapan samping SDN 010 Bontang Utara. Mengenai waktu lelang yang baru saja dimulai, Edi menjelaskan sejatinya dokumen lelang sudah disodorkan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) pada Maret lalu. Tetapi ada yang harus direview.
“Selain karena ketersediaan anggaran juga mengenai kenaikan harga material. Itu menjadi bahan pertimbangan review. Pastinya penurapan ini masuk kebijakan strategis,” tutur dia.
Ia juga berharap tahapan lelang tidak memakan waktu lama. Ditargetkan awal Juli sudah dilakukan penandatanganan kontrak. Terhadap perusahaan pemenang tender. Durasi pengerjaan sampai akhir tahun ini. Durasi itu dipandang cukup.
“Harapannya ialah perusahaan memang benar berkompeten. Sehingga pengerjaan bisa tuntas,” terangnya.
Dijelaskan dia, penurapan ini bersifat bertahap. Dari kawasan hulu yang masuk area Bontang hingga hilir. Disesuaikan dengan kemampuan kas daerah. Artinya di tahun anggaran selanjutnya masih ada lagi pengerjaan serupa.
“Selain dari APBD Bontang bisa juga diambil dari bankeu,” sebutnya.
Sebelumnya diberitakan, proyek penurapan Sungai Bontang akan kembali dilanjutkan. Utamanya di titik yang sebelumnya telah masuk skema lelang tetapi batal. Sebab waktu pengerjaan tergerus oleh dinamika saat tender.
Saat ini untuk pengawasan teknis sudah muncul di LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik). Dengan pagu anggaran Rp 1,1 miliar. Selanjutnya pengerjaan fisik bakal dilelang dalam waktu dekat. Anggaran ini bersumber dari Bankeu Pemprov Kaltim. Senilai Rp 18 miliar.
Diprediksi total penurapan mencapai 300 meter. Sebelah kanan dan kiri badan sungai. Dengan ketebalan di ujung atas mencapai setengah meter. Ke depan infrastruktur ini juga dilengkapi jalur inspeksi dengan lebar rata-rata empat meter. Menyesuaikan dengan kondisi lahan di lingkungan tersebut. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post