bontangpost.id – Panitia seleksi telah mengumumkan hasil pemilihan direktur Perumda Aneka Usaha dan Jasa (AUJ). Keputusan itu tertuang dalam surat bernomor 500/025 / PANSEL.DIREKTUR.AUJ. Hasilnya Abdu Rahman berhasil menduduki posisi tertinggi di perumda itu. Mengalahkan dua pesaing lainnya yang masuk dalam tahapan wawancara yakni Achmad Nurdin dan Khairul Fadly.
Penetapan Abdu Rahman sebagai direktur Perumda AUJ juga berdasar pada Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 37 Tahun 2018 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan Pengawas atau Anggota Komisaris dan Anggota Direksi Badan Usaha Milik Daerah.
Ketua Pansel Direktur Perumda AUJ Zulkifli mengatakan dengan terpilihnya Abdu Rahman sebagai direktur baru, diharapkan bisa menjadi angin segar bagi perusahaan pelat merah tersebut. Terutama dalam menangkap peluang bisnis atau menciptakan usaha baru. Muaranya ialah adanya peningkatan PAD di Kota Taman.
“Semoga direktur yang baru serius terhadap kesempatan kali ini, sehingga bisa menyetor dividen ke kas daerah,” katanya.
Sehubungan dengan pelantikan, belum bisa dipastikan waktunya. Lantaran pihaknya tengah fokus mengurus Surat Keputusan (SK) terbaru. “Kami usahakan bulan ini. Tapi, kalau memang tidak bisa setelah lebaran,” ucapnya.
Sementara Abdu Rahman mengatakan rencana kerja di tahap awal ialah pembenahan di sektor internal. Sebab pemkot selaku pemilik saham memberikan pesan agar perusahaan daerah ini sehat, menambah dividen, dan menciptakan lapangan kerja baru.
“Mengenai perombakan itu akan dilakukan evaluasi. Mengacu laporan pertanggungjawaban dari pimpinan sebelumnya,” tutur dia.
Menurutnya evaluasi itu dirasa penting. Demi mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik. Saat disinggung mengenai unit usaha yang ada dan belum memberikan kontribusi, turut dievaluasi. Ia pun belum bisa menjabarkan skema evaluasi yang dilakukan. Terpenting harus ada terobosan yang sifatnya komprehensif untuk menyetorkan dividen.
“Jadi saya belum bisa berasumsi. Semua harus by data. Tetapi bukan berarti anak usaha itu tidak ada potensi. Kemungkinan struktur yang ada di dalamnya kurang fokus,” terangnya.
Mengenai sejarah perumda yang mantan petingginya tersandung kasus hukum, bukan menjadi sebuah penghambat untuk maju. Pembenahan dan niat awal menjadi kata kunci untuk menyelamatkan aset daerah ini. “Ini tantangannya. Memang sejak didirikan belum memberikan hasil memuaskan. Saya akan fokus membenahi,” pungkasnya. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: