Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Rabu, 14 April 2021
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Kaltim

DBD Serang 599 Orang di Balikpapan

Reporter: M Zulfikar Akbar
Kamis, 28 Maret 2019, 19:30 WITA
dalam Kaltim
2 menit dibaca
WASPADA!!! Dalam 4 Bulan, Ditemukan 44 Kasus DBD di Bontang 

Ilustrasi(Net)

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

BALIKPAPAN – Jumlah pasien demam berdarah dengue (DBD) di Balikpapan terus bertambah. Hingga pekan ke-13, tercatat 599 orang terkena virus dengue yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

DBD sudah menjadi penyakit endemis yang kerap didapati tiap tahun. Bahkan, menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Balerina, hampir seluruh daerah di Balikpapan sudah termasuk kawasan rawan DBD. Termasuk Balikpapan Utara dan Selatan.

Meski jumlah pasien tinggi, kasus DBD saat ini belum masuk kejadian luar biasa (KLB). Dari jumlah tersebut, tercatat lima penderita meninggal dunia. Pasien yang meninggal dunia berasal dari Karang Joang, Klandasan Ilir, Lamaru, Sepinggan, dan Gunung Samarinda. Dua di antaranya berusia 14 tahun. Ketika dibawa ke rumah sakit, pasien sudah dalam kondisi kritis atau DSS (dengue shock syndrome).

“Lima orang yang meninggal karena keterlambatan, trombosit pasien sudah di bawah angka 12 ribu, terjadi pendarahan dan ada yang punya penyakit kronis sehingga mempercepat DBD,” sebut Balerina.

Dia mengatakan, panas merupakan tanda awal. Jadi, bila anak mengalami panas tinggi orangtua mesti segera membawanya ke puskesmas terdekat. Bila sampai hari ketiga panas tidak kunjung turun, segera bawa kembali ke puskesmas dan lakukan pemeriksaan darah.

Baca Juga:  Kasus DBD Kutim Mengkhawatirkan

“Periksa darah itu sudah SOP, kalau dilihat trombosit menurun sembari menjalani perawatan anak dianjurkan minum banyak air. Orangtua saat anak panas suka coba-coba memberi obat turun panas, padahal bisa jadi fase DBD sudah kritis. Suhu tubuh 37,8 derajat sudah panas, kalau sudah 40 itu bahkan emergency,” lanjutnya.

Ditambahkan lagi, DBD merupakan penyakit berbasis lingkungan. Menghadapi musim DBD seperti sekarang, Balerina tak hentinya mengingatkan masyarakat akan pola hidup bersih sehat (PHBS). Terlebih daerah kumuh dan pesisir. Jadi, 3M; menguras, menutup, dan mengubur, mau tak mau harus dilakukan.

Meski kegiatan tersebut diakui tidak cukup untuk membasmi berkembangnya jentik nyamuk. Alasannya, jentik nyamuk tidak serta-merta terbawa saat bak mandi dikuras. Ketika menguras bak atau wadah air, seharusnya diikuti dengan menggosok dinding bak atau tempat penampungan air tersebut. Sebab, telur nyamuk dapat menempel di dinding bak sehingga perlu disikat juga.

Dia mengatakan, pengurasan bak dapat dilakukan setidaknya seminggu sekali. Berguna memutus siklus hidup nyamuk. Sebab, siklus hidup nyamuk hanya berumur dua sampai tiga bulan, dari telur hingga dewasa dan mati. Namun, jangan lupa, setelah menguras dan air kembali diisi, tutup segala tempat penampungan air.

Baca Juga:  Bontang Barat Jalankan Gertak Berantas DBD, Bertahap Lakukan ke 53 RT

Setelah menguras dan menutup, tindakan berikutnya yang perlu diingat ialah mengubur barang bekas. Sebenarnya aksi ini, menurut Balerina, dapat dimanfaatkan dengan mendaur ulang barang-barang bekas. Sebab, kemampuan urai barang bekas di dalam tanah membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun. Terutama bahan plastik. Yang dapat menyebabkan limbah baru pada masa mendatang.

“Mulai pemberantasan sarang nyamuk, abate, penggunaan kelambu air di tong yang terbuka agar jentik yang menjadi nyamuk tidak bisa keluar, dan paling akhir dilakukan fogging. Hal tersebut terus kita sosialisasikan, sekarang bergantung masyarakat lagi, ikut serta mengampanyaken hidup sehat atau membiarkannya saja. Sebab, DKK tidak bisa berjalan sendiri tanpa bantuan masyarakat,” tutupnya. (lil/dwi/k16/kpg)

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: balikpapandbd
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan10Tweet6Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Komentar Anda

Related Posts

Minyak Sawit Tumpah, Belasan Nelayan Keramba Rugi

Minyak Sawit Tumpah, Belasan Nelayan Keramba Rugi

Rabu, 14 April 2021, 12:17 WITA
Kesal Selalu Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya

Kesal Selalu Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya

Rabu, 14 April 2021, 08:45 WITA
Kampus Unggulan Ekspansi di IKN

Kampus Unggulan Ekspansi di IKN

Selasa, 13 April 2021, 17:00 WITA
Pria di Sangatta Koleksi Puluhan Video Tetangga saat Mandi

Pria di Sangatta Koleksi Puluhan Video Tetangga saat Mandi

Selasa, 13 April 2021, 09:15 WITA
Bandara APT Pranoto Samarinda Uji Coba GeNose

Tes GeNose Sudah Bisa Dilakukan di APT Pranoto

Jumat, 9 April 2021, 19:00 WITA
Rp 700 M Disiapkan untuk Pembangunan Jalan di Kaltim

Rp 700 M Disiapkan untuk Pembangunan Jalan di Kaltim

Jumat, 9 April 2021, 15:00 WITA
Postingan Selanjutnya
Dorong Penguatan Transformasi Industri Berbasis Digital, Pupuk Kaltim Terima Dua Penghargaan ITECH

Dorong Penguatan Transformasi Industri Berbasis Digital, Pupuk Kaltim Terima Dua Penghargaan ITECH

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Kesal Selalu Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya

Kesal Selalu Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya

Rabu, 14 April 2021, 08:45 WITA
Evi Butuh Dukungan Publik Kaltim

Evi Butuh Dukungan Publik Kaltim

Minggu, 11 April 2021, 11:10 WITA
Sebelum Ditemukan Meninggal, Nelayan Bontang Lestari Sempat Hubungi Keluarga

Sebelum Ditemukan Meninggal, Nelayan Bontang Lestari Sempat Hubungi Keluarga

Sabtu, 10 April 2021, 16:06 WITA
Jalur Alternatif Dinilai Bisa Atasi Jalan Tanah Datar yang Rusak dan Berlumpur

Jalur Alternatif Dinilai Bisa Atasi Jalan Tanah Datar yang Rusak dan Berlumpur

Rabu, 7 April 2021, 18:55 WITA
Main Judi, Enam Orang Ditangkap Polisi

Main Judi, Enam Orang Ditangkap Polisi

Senin, 12 April 2021, 17:07 WITA
TKBM Pelabuhan Loktuan Diwajibkan Vaksin Sebelum Bekerja

Tiga Pelayaran Terakhir di Pelabuhan Loktuan Potensi Membeludak

Rabu, 14 April 2021, 13:00 WITA
Minyak Sawit Tumpah, Belasan Nelayan Keramba Rugi

Minyak Sawit Tumpah, Belasan Nelayan Keramba Rugi

Rabu, 14 April 2021, 12:17 WITA
Penjual Sate Ditangkap karena KDRT, Malah Kedapatan Simpan Sabu

Penjual Sate Ditangkap karena KDRT, Malah Kedapatan Simpan Sabu

Rabu, 14 April 2021, 09:52 WITA
Layanan Kir Tutup, Bontang Kehilangan PAD Rp 528 Juta

Layanan Kir Tutup, Bontang Kehilangan PAD Rp 528 Juta

Rabu, 14 April 2021, 09:21 WITA
Kesal Selalu Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya

Kesal Selalu Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya

Rabu, 14 April 2021, 08:45 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.