SANGATTA – Pemerintahan Desa, Kaliorang Kecamatan Kaliorang, meminta kepada PT Indexim untuk membuatkan jalan alternatif bagi warga yang akan berkebun dan bermukim di RT 014. Jika tidak, maka warga tidak dapat berkebun seperti sebelumnya. Tentunya, hal ini akan merugikan warga lantaran sumber kehidupan utamanya dari bercocok tanam. Mulai dari padi, sayur-sayuran, pisang, sawit dan karet. “Solusinya buatkan warga jalan (alternatif,red),” pinta Sekretaris Desa (Sekdes) Kaliorang, Darmawati.
Karena dirinya tidak menginginkan permasalahan ini berlarut-larut. Sehingga, diperlukan solusi yang terbaik dari perusahaan kepada masyarakat. Jangan sampai, terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Warga sempat kencang-kencangan dengan perusahaan. Karena mereka (warga,red) mau masuk (ke kebun,red) tidak dibolehkan. Jadi hal itu memang benar ada laporan ke kami,” katanya.
Pelarangan ini diberlakukan lantaran perusahaan mengaku untuk keamanan warga. Karena areal tersebut merupakan lokasi perlintasan kendaraan besar. Alasan lainnya, saat ini perusahaan tengah melakukan perubahan manajemen.
“Paling utama katanya untuk keamanan. Makanya, agak diperketat. Jadi enggak sembarangan untuk masuk. Kecuali roda empat. Itu pun harus lapor. Saat ini baru satu orang saja yang dibolehkan. Kalau kendaraan roda dua, sangat sulit sekali bisa,” jelasnya.
Dirinya juga mengaku tidak dapat berbuat banyak terkait permasalahan ini. Karena hanya sebatas aparatur desa. Yang memiliki kewenangan penuh ialah Kepala Desa (Kades). Karena Kades belum ada, maka hal ini akan dibicarakan ulang setelah dilantiknya kades terpilih.
“Pengetahuan kami juga sangat terbatas. Karenanya, kami tunggu pimpinan baru desa. Kami akan sampaikan. Dan ini semua perlu duduk bersama agar mendapatkan solusi,” katanya. (dy)
Sementara itu, Rusman, warga sekitar juga menyayangkan pelarangan yang dilakukan oleh perusahaan kepada warga untuk melintasi jalan Indexim tersebut. Karena, pelarangan hanya ditujukan kepada warga yang bekebun, sedangkan karyawannya tidak.
“Kan alasan utamanya permasalahan keamanan. Tetapi kenapa hanya kami saja dilarang, karyawannya lalu lalang melintasi jalan tersebut. Mungkin ada dua kilo naik motor saja. Kan secara aturan, karyawan harus diangkat mobil. Kalau mau terapkan aturan,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post