Wotin, Penerima Kaki Palsu dari LK3 Bontang
Diamputasi lantaran penyakit diabetes yang menggerogoti sebagian kaki kirinya, tak membuat Wotin patah semangat. Jika sudah dapat beraktifitas total nanti, dia ingin kembali melanjutkan usaha toko kelontongan yang ada di depan rumahnya.
Bambang, Bontang
Sejak Februari 2017, wanita 51 tahun itu harus menerima kenyataan hidup kalau sebagian kaki kirinya harus diamputasi. Ini lantaran penyakit diabetes yang dideritanya sejak 4 tahun terakhir sudah tak bisa ditoleransi lagi.
Kepada Bontang Post, Wotin mengisahkan sebelum kaki kirinya diamputasi, gejala pertama kaki kirinya hanya mengalami luka saja. Namun seiring berjalannya waktu, bukannya kembali membaik, kakinya justru sudah melepuh layaknya luka bakar. Dengan kondisi seperti itu, Wotin pun akhirnya memutuskan untuk berobat jalan. Sejak saat itulah, perlahan kondisinya kembali normal. Namun karena lama tak diperiksa ke dokter, Januari 2017 lalu kondisi kakinya sudah mulai berair dan mengeluarkan nanah. Kondisi ini pun harus membuat jari manis di kaki kirinya diamputasi.
“Total diamputasinya tiga kali. Keduanya di telapak kaki. Dan terakhir di bagian tengah betis. Awal-awalnya sempat pakai kursi roda, lalu kemudian ganti menggunakan tongkat,” tutur ibu satu anak itu.
Kini, kondisi Wotin sudah semakin membaik. Dirinya pun juga sudah mendapatkan bantuan dari LK3 Bontang berupa kaki palsu sebagai penunjang kegiatannya. Meski belum bisa dia pakai secara maksimal lantaran masih dalam masa penyesuaian, Wotin pun merasa sangat terbantu dengan adanya kaki palsu ini. Dia turut mengucapkan terima kasih kepada LK3 dan Dinas Sosial yang telah memberikan bantuan berupa kaki palsu untuknya.
Kedepan dia berharap, kaki palsu yang dia pakai saat ini bisa membantunya dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Jika sudah sembuh dan memiliki modal lagi, nantinya dia ingin kembali berjualan di toko kelontong yang berlokasi di depan rumahnya yang berlokasi di daerah Lengkol, Kelurahan Tanjung Laut.
“Dulu sempat jualan sembako dan makanan ringan. Namun karena sakit, jadi tidak bisa jualan lagi. Inginnya kedepan bisa berjualan lagi untuk membantu membiayai kehidupan sehari-hari. Karena bapaknya (suaminya, Red.) hanya kerja serabutan saja,” tukasnya. (***)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: