bontangpost.id – Konstruksi kandang Buaya Riska di Gang Bete-Bete, Kelurahan Tanjung Laut Indah, diklaim aman meski menggunakan material kayu ulin.
Ketua Masata Kota Bontang Eko Satrya mengatakan, kandang mendapat tinjauan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim selama dua kali pada saat pembangunan.
“Saya juga selalu melaporkan perkembangan pembangunan, termasuk ke PJ Gubernur,” katanya.
Selama penyampaian laporan pembangunan, lanjut dia, respon lebih ditujukan kepada aspek administratif.
Dalam aspek teknik, pihaknya menuturkan konstruksi kandang buaya menggunakan kayu ulin. Kemudian bagian bawah diberi papan untuk menghalau sampah yang masuk ke area kandang.
“Kayu ulin itu ditancapkan sekitar dua sampai tiga meter ke bawah,” ujarnya.
Lebih lanjut, keputusan penggunaan material tersebut diambil setelah melalui kajian, dengan mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan satwa.
Selain itu, lokasi kandang penampungan yang berada di kawasan konservasi mangrove juga menjadi pertimbangan lain.
Sementara di bagian gerbang untuk akses masuknya Buaya Riska menggunakan palang besi.
“Jadi secara teknis, barrier kandang ini Insyaallah sudah aman,” sebut dia.
Adapun konstruksi kandang yang menerapkan konsep alam tersebut diklaim menjadi satu-satunya di dunia, sebab menggunakan kayu ulin untuk kandang penampungan buaya.
“Harapannya penampungan ini juga menjadi ikon dan dapat ditiru daerah lain. Hal itu juga dapat diuji kekuatan dan ketahanannya,” pungkasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: