Meski begitu, pria yang kerap disapa Udin itu tidak bisa menjelaskan secara gamblang seperti apa ciri-ciri pelaku. “Orang itu (pelaku) tidak terlalu tua. Habis bayar uang sewa kamar senilai Rp100 ribu, saya langsung pergi,” terang Zainuddin.
Mayat perempuan itu tewas dengan posisi telungkup. Wajahnya lebam, kepala benjol, dan ditemukan sayatan di pergelangan tangan kanan. Dan, hanya mengenakan baju dan bra hitam tanpa celana.
“Di dalam kamar, kami temukan satu pisau dapur. Korban tidak ada identitas seperti HP atau KTP,” urai Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Andi Yul Lapawesean.
Sejak datang ke TKP, polisi memang langsung melakukan penutupan hotel. Kamar A5 telah di-police line.
“Kami mengamankan lima saksi. Diantaranya tiga karyawan hotel. Mereka dibawa ke kantor untuk diperiksa. Pelaku masih diburu,” terang Andi.
Sambil mengidentifikasi korban, ia menyatakan pihaknya tengah mencari mobil Toyota Avanza KB 1747 SG berwarna putih yang digunakan pelaku. “Mobil yang digunakan pelaku sudah tiga kali pindah tangan. Jadi kita kesulitan untuk mencari si pemilik atau pengemudinya. Ini dikarenakan, pihak hotel tidak meminta identitas pelaku sewaktu menyewa kamar,” bebernya.
Polresta Pontianak akan bekerja sama dengan Polsek Pontianak Utara untuk mengungkap kasus dan identitas korban yang sekitar pukul 20.00 dibawa ke Rumah Sakit Anton Sudjarwo. “Untuk mencari penyebab kematian,” jelas Andi.
Ia sempat memberikan peringatan kepada Manajer Hotel Benua Mas. “Malam ini hotel ditutup dulu, jangan terima tamu. Besok, kalau mau operasional, kamar ini jangan disewakan. Kami masih melakukan olah TKP,” tuturnya. Sang Manajer Hotel yang enggan menyebutkan namanya lantas menganggukkan kepala.
Peringatan tersebut disampaikan Andi karena dia menyesalkan pengelola Hotel Benua Mas bertindak tidak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) layaknya hotel-hotel lain yang ada di Kota Pontianak. “Hotel seharusnya memeriksa identitas penyewa kamar seperti KTP dan sebagainya. Ini main terima duit saja. Orang datang ke hotel, penjaga langsung datang terima duit dan membukakan kamar,” sesalnya.
Ia menyebut, pengelola hotel sudah punya pengalaman dengan kasus pembunuhan. “Dulu sudah pernah terjadi pembunuhan juga di situ. Hotel ini akan kami laporkan ke PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia),” tegas Andi.
Hingga berita ini diturunkan, pelaku sudah diidentifikasi polisi. Mobil yang digunakan pun telah dibawa ke Mapolresta Pontianak. Sementara pelakunya sedang dikejar. (jpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post