bontangpost.id – Infrastruktur tiga jalan bakal diperbaiki jelang akhir tahun ini. Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bina Antariansyah mengatakan akses tersebut yaitu Jalan Satya Lencana, Jalan Perum BTN-PKT, dan Jalan Asmawarman. Perbaikan itu bersumber dari bantuan keuangan (Bankeu) Pemprov Kaltim. Total nilainya sebesar Rp 6,6 miliar.
“Tiga kegiatan lelangnya bareng. Sebelumnya belum dilelang. Karena dokumennya belum siap,” kata Bina.
Anggaran untuk perbaikan Jalan Satya Lencana mencapai Rp 2,1 Miliar. Nantinya infrastruktur di akses ini terlebih dahulu bakal dilakukan pengecoran. Selanjutnya dilapisi dengan aspal. Saat ini konstruksi jalan di lokasi ini masih tanah. “Panjangnya sekira satu kilometer. Biaya pengecoran memang besar,” ucapnya.
Selanjutnya kegiatan di Perum BTN-PKT terfokus di sebagian Jalan Kutilang, Jalak, Cendrawasih, dan Kacer. ia tak bisa memastikan seberapa panjang jalan yang akan diaspal. Lebar pengerjaan jalan pun bervariasi, mulai 4 sampai 6 meter. Lebih jauh, pengerjaan ini dilakukan lantaran beberapa titik mulai ada kerusakan. Kendati jumlahnya tak banyak.
“Kegiatannya parsial dengan menyesuaikan anggaran yakni Rp 2 miliar,” tutur dia.
Terakhir ialah Jalan Asmawarman. Pagu anggaran ini sebenarnya di awal dikucurkan Rp 10,5 miliar. Namun dikurangi lantaran proses lelang sebelumnya telah menelan waktu panjang. Sehingga membuat durasi pengerjaan yang dirancang lima menjadi dua bulan. Penyusutannya tinggal 25 persen atau Rp 2,5 miliar. “Benar dilelang lagi,” sebutnya.
Sesungguhnya akses tersebut ada dua bentuk pekerjaan. Meliputi peningkatan jalan dan pembuatan saluran drainase. Porsinya 25 persen infrastruktur jalan dan 75 persen pembuatan drainase. Akan tetapi nantinya pengerjaan hanya focus kepada peningkatan jalan.
“Jadi yang dikerjakan yang bisa diserap yakni peningkatan jalan saja. Memang semula paket ini mayornya ialah pembuatan drainase,” ucapnya.
Total panjang jalan yang diperbaiki sekira satu kilometer. Mulai dari simpang tiga Terminal Bontang hingga simpang tiga bundaran Kanaan. Dijelaskan dia, ada sedikit pengecoran di depan PLTD-MG. Sebab di area itu kontur jalan levelnya rendah. Sehingga perlu ditebali dengan pengecoran. Berdasarkan pengamatan awak media Kaltim Post, kondisi jalan di titik tersebut juga berlubang.
“Perlu ditinggikan. Kalau semula drainase juga dikerjakan harapannya air yang berada di permukaan jalan langsung bisa menuju saluran. Itu konsepnya,” tutur dia.
Setelah pengecoran, maka perusahaan pemenang tender wajib melanjutkan dengan pengaspalan. Disinggung mengenai waktu, ia berharap durasi tersisa cukup. Ke depan perusahaan hanya memiliki waktu pengerjaan maksimal dua bulan.
“Kalau jalan saja cepat. Tetapi kalau drainase tidak cukup bila sampai Desember mendatang,” sebutnya.
Faktor pelelangan kembali ini, Dinas PUPRK berupaya agar dana bantuan keuangan tidak kembali 100 persen. Ia pun berharap proses lelang dapat berjalan lancar. Tanpa ada sanggahan di kemudian hari. Karena jika itu terjadi maka berimbas waktu pengerjaan.
“Mudah-mudahan proses lelang lancar,” pintanya.
Dokumen ini telah diserahkan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) pekan lalu. Jika mengacu jadwal, penandatangan kontrak ditargetkan pada 18 Oktober mendatang. Sehubungan dengan pembuatan drainase bakal diprogramkan kembali tahun depan. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post