BONTANG – Persoalan listrik menjadi perhatian Dinas Pendidikan (Disdik) Bontang dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs), 23-26 April mendatang. Pasalnya, pada penyelenggaraan tahun 2017 lalu, sempat dialami listrik padam yang mengganggu jalannya UNBK.
“Kendala yang kami dapati tahun lalu hanya listrik padam saat ujian berlangsung. Tapi untuk koneksi jaringannya tidak ada masalah,” jelas Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bontang, Akhmad Suharto saat ditemui Bontang Post, Selasa (10/4) lalu.
Karena itu untuk mencegah terjadinya hal serupa, Suharto menyebut Disdik telah bersurat kepada PLN Rayon Bontang. Agar selama empat hari UNBK digelar tidak ada kegiatan pemadaman yang dilakukan.
Suharto mengurai, pelaksanaan UNBK tingkat SMP/MTs tahun ini di Bontang merupakan kali pertama yang mencapai 100 persen. Artinya, 34 SMP/MTs yang terdaftar di Disdik kesemuanya menyelenggarakan UNBK. Berbeda dari penyelenggaran di 2017 yang hanya dilakukan di 10 SMP.
“Kami mengupayakan agar di 2018 ini semua sekolah di Bontang bisa mengikuti UNBK. Dalam hal ini pihak sekolah terbantu dengan bantuan laptop untuk guru yang bisa dimanfaatkan untuk UNBK,” beber Suharto.
Walaupun diakui, masih ada sembilan sekolah yang masih menumpang di sekolah lain untuk pelaksanaan UNBK. Pasalnya fasilitas yang ada di sekolah tersebut masih belum memenuhi untuk menyelenggarakan UNBK secara mandiri. Di antaranya ada yang belum memiliki laboratorium komputer, ada pula yang kekurangan komputer/laptop.
“Ada sekolah yang sudah memiliki laboratorium komputer, tapi komputernya masih belum memadai. Sehingga harus menumpang di sekolah lain,” terangnya.
Kata Suharto, tak banyak persiapan yang dilakukan Disdik menjelang pelaksanaan UNBK. Karena Disdik dan pihak sekolah hanya mempersiapkan tempat, alat, dan fasilitas yang diperlukan untuk UNBK meliputi komputer dan jaringan, serta proktor yang mengawasi jalannya ujian. Berbeda dengan penyelenggaraan Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP) yang membutuhkan lembaran fisik.
Pun dengan potensi kecurangan, menurut Suharto tidak akan terjadi dalam UNBK nanti. “Saya rasa tidak bisa berbuat curang karena setiap siswa berbeda-beda soalnya,” jelas dia.
Berdasarkan data Disdik Bontang, UNBK ini rencananya diikuti sebanyak 2.953 siswa kelas tiga SMP/MTs yang tersebar di 34 sekolah di Kota Taman. Dari angka itu, 315 di antaranya bakal menumpang ujian di sekolah lain, yaitu di SMAN 1, SMKN 1, SMKN 2, dan SMKN 3 Bontang karena fasilitas di sekolah yang belum memenuhi syarat UNBK (selengkapnya lihat grafis). (luk)
SMP YANG MENUMPANG UNBK
DI SMAN 1
- SMP YP Tunas Inti
DI SMKN 1
- SMP YPL
- SMP Betlehem
- SMP Bina Karya
- SMP Islam Nurul Iman
- SMP Imanuel
DI SMKN 2
- SMP YPPI Bontang
- SMP Advent Bontang
DI SMKN 3
- SMP Perintis
Sumber: Disdik Bontang
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: