BONTANG – Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos-PM) Bontang, Abdu Safa Muha menyayangkan sikap sejumlah pihak yang terkesan menyerang perusahaan kala menyalurkan bantuan Covid-19 kepada masyarakat. Menurutnya, upaya itu mestinya diapresiasi, alih-alih diserang demikian rupa.
”Aneh sekali ini. Perusahaan membantu harusnya kita apresiasi. Bukan diperlakukan begitu,” ujar Abdu Safa Muha kala dihubungi Bontangpost.id, Jumat (22/5/2020) siang.
Dia menjelaskan, publik mesti memahami bahwa perusahaan memiliki skala prioritas dalam menyalurkan bantuan. Warga yang hidup berdampingan langsung dengan areal utama perusahaan pasti menjadi prioritas. Lantaran warga tersebut masuk dalam bufferzone.
Hal lain, dalam mengucurkan bantuan kepada masyarakat, perusahaan tentu tidak sembarangan. Setiap pengeluaran dana dan siapa sasaran penerima bantuan mesti dipertanggungjawabkan kepada manajemen atas.
Perusahaan, kata Abdu Safa, tentu tidak bisa ujug-ujug memberi bantuan tanpa basis data yang jelas. Katakanlah masyarakat yang terdata dalam program bantuan pangan nontunai (BPNT). Atau warga bufferzone. Itu data. Dan itu bisa dipertanggungjawabkan.
“Perusahaan kan punya induk. Tidak bisa asal keluarkan dana begitu saja. Dan perusahaan tentu tidak bisa memberi bantuan tanpa basis data,” terangnya.
Sebabnya Abdu Safa mengimbau, bila ada pihak tak puas dan merasa berhak atas bantuan, mestinya melaporkan diri ke RT atau kelurahan setempat. Sepanjang seluruh persyaratan dipenuhi, mestinya tak sulit masuk dalam daftar penerima bantuan. Beda halnya ketika tidak memenuhi syarat, namun kekeh dapat.
“Kalau merasa berhak, melaporkan diri ke RT atau Kelurahan. Kan mereka yang mendata warga,” ungkapnya.
Adapun, ketika terjadi kasus ada warga yang menerima bantuan dari pemerintah namun juga mendapat dari perusahaan, itu memang jadi kewenangan perusahaan. Ada beberapa perusahaan yang minta data ke Dissos-PM untuk menyalurkan bantuan. Sementara yang terdata itu sudah menerima dari pemerintah. Maka praktis, bantuan double sukar dihindari.
“Karena kembali lagi, dek. Harus ada basis datanya,” bebernya.
Kendati penyaluran bantuan tidak memuaskan seluruh pihak, tapi itu tidak bisa jadi landasan menyerang perusahaan. Sebab toh bantuan selama Covid-19 ini cakupannya luas. Se-Bontang. Bukan hanya bufferzone.
“Mestinya kita terima kasih. Kalau tahun sebelumnya bantuan perusahaan cuma untuk warga bufferzone. Sekarang meluas lingkup kota. Harus kita syukuri bersama itu,” pungkasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post