SAMARINDA – Penunjukan Sofyan Hasdam sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kaltim tampaknya tak bisa menyenangkan semua pihak. Beberapa oknum diketahui melancarkan isu-isu tak sedap terkait penunjukan ini. Di antaranya, ada yang menyebut bila mantan Wali Kota Bontang itu melakukan kudeta atas Rita Widyasari.
Adanya isu-isu hitam tersebut membuat Hasdam tak nyaman. Sehingga memberikan klarifikasi terkait penunjukan tersebut. “Saya merasa perlu untuk memberikan penjelasan karena saya melihat adanya upaya oknum atau kelompok tertentu untuk ‘memancing di air keruh’,” tulis Hasdam dalam klarifikasinya.
Kata dia, terdapat oknum-oknum yang hendak menimbulkan perpecahan di internal Partai Golkar. Dengan cara membuat pemberitaan yang bersifat tendensius. Diantaranya dengan ungkapan “Sofyan Hasdam Kudeta Rita” hingga “Rita Digusur”. Serta beberapa lagi kata-kata yang bersifat provokatif.
“Untuk menjernihkan masalah ini saya merasa perlu memberikan penjelasan,” tambahnya.
Dijelaskan Hasdam, Surat Keputusan (SK) penunjukan tersebut adalah berasal dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar. Yang diterbitkan atas kajian dari Bidang OKK dan Daerah. Bidang ini, jelas Hasdam, bukanlah termasuk bidangnya.
“Kalau saya yang ditunjuk menjadi Ketua Plt, salah satu pertimbangannya karena saya Ketua Bidang PP Kalimantan dan sudah pernah menjadi Ketua Plt Kaltim,” beber Hasdam.
Lebih lanjut dia mengungkap, sebenarnya DPP Partai Golkar telah memberi tenggang waktu untuk DPD Kaltim yang cukup lama. Bahkan jika diperhitungkan Rita bisa bebas pada saat pendaftaran calon gubernur (cagub) dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018 mendatang, SK Plt pasti tidak dikeluarkan.
“Bandingkan dengan Bapak Setya Novanto yang di-Plt-kan segera setelah beliau ditahan,” ujar suami dari Wali Kota Bontang terkini Neni Moerniaeni ini.
Menurut Hasdam, ada dua agenda politik besar yang memerlukan kehadiran Ketua DPD secara fisik. Yaitu agenda Pilgub 2018 dan persiapan Pemilu 2019. Dari situ lantas dipertimbangkan hadirnya seorang Ketua Plt.
“Dan sebagai Ketua Plt, pasti saya sangat menghargai Ibu Rita Widyasari. Sehingga menyangkut hal-hal yang strategis termasuk pencalonan gubernur pasti saya akan berkomunikasi dengan beliau,” tutup Hasdam.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto memutuskan menunjuk Sofyan Hasdam sebagai Plt Ketua DPD Partai Golkar Kaltim menggantikan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) nonaktif Rita Widyasari yang tersangkut kasus gratifikasi dan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penunjukan ini tertuang dalam SK DPP Partai Golkar bernomor KEP-264/DPP/GOLKAR/XII/2017 tentang pemberhentian dan penunjukan pelaksana tugas Ketua DPD Partai Golkar Kaltim. (luk)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: