Dituduh Mencuri, Bocah 13 Tahun di Balikpapan Dianiaya Orang Tidak Dikenal

Rekaman CCTV menunjukkan korban saat dianiaya oleh orang tidak dikenal (kaos hitam)

bontangpost.id – Malang nian nasib Aan (bukan nama sebenarnya) bocah 13 tahun ini diduga menjadi korban penganiayaan orang tidak dikenal pada Minggu (5/5/2024) dinihari kemarin.

Akibat penganiayaan tersebut, siswa kelas 7 SMP ini mendapat luka lebam di muka, serta luka sayatan di kaki dan tangan.

Ibu korban Jelita, bukan nama sebenarnya, mengaku kasus yang menimpa anaknya sudah dia laporkan ke Polresta Balikpapan pada Minggu (5/5/2024) sore.

“Saya tidak terima anak saya dianiaya seperti ini. Saya berharap aparat bisa menangkap terduga pelaku,” kata perempuan 33 tahun ini saat dikonfirmasi.

Jelita mengaku menyertakan hasil visum dan rekaman CCTv toko di mana sang anak dituduh mencuri.

“Kalau di rekaman CCTv muka tersangka kelihatan jelas. Dia juga sedang memegang badik,” kata Jelita.

Kepada media ini, Jelita juga menceritakan kronologis penganiayaan yang dialami sang buah hati.

Kejadian malang tersebut, kata Jelita terjadi pada Minggu (5/5/2024) dinihari. Sang anak saat itu sedang menginap di rumah neneknya di kawasan Gunung Guntur, Balikpapan Tengah.

Sekitar pukul 03.00, Aan keluar rumah dengan alasan ingin mengambil charger handphone di kawasan Gunung Belah.

Di perjalanan, Aan berjumpa dengan R, yang merupakan teman dekatnya. Di perjalanan, Aan sempat mampir ke sebuah toko. Namun R tak ikut masuk dan memilih menunggu tak jauh dari luar toko.

“Saat anak saya membuka lemari es krim, ada orang teriak ‘maling’,” kata Jelita.

Sontak, teriakan itu membuat R, meninggalkan Aan sendirian. Aan lantas ditarik oleh seorang pria yang tidak dikenal dan diancam dengan sebilah badik. “Pria yang teriak dan yang mengancam anak saya ini berbeda,” tutur Jelita.

Aan lalu dibawa berkeliling oleh orang tidak dikenal tersebut menggunakan sepeda motor. Di perjalanan, selain ditanya nama, alamat, sekolah dan suku, Aan juga mengaku sempat dianiaya.

“Muka anak saya lebam. Kakinya disayat, tangannya juga luka karena berusaha menangkis saat terduga pelaku mau menyayat lagi,” ungkap Jelita.

Setelah dianiaya, Aan lantas dikembalikan ke toko tempat dia dituduh akan mencuri. Di sana, dia kembali dianiaya setelah sebelumnya disuruh meminta maaf kepada pemilik atau penjaga toko.

Setelah puas menganiaya Aan ,terduga pelaku lantas berlalu. Q lalu dibawa oleh penjaga toko ke Polresta Balikpapan.

“Hari itu juga saya ditelpon pak RT, kalau anak saya ada di Polresta Balikpapan,” kata Jelita.

Jelita lantas mendatangi Polresta Balikpapan. “Saya kaget kok kondisi anak saya lebam dan ada luka sayatan,” ungkap dia.

Setelah mendengar kronologis cerita dari sang anak, Jelita lalu melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.

“Saya serahkan hasil visum dan rekaman CCTv di toko sebagai bukti. Saya ingin terduga pelaku sangka segera ditangkap dan dipenjara,” tegas Jelita.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatresrkrim) Polresta Balikpapan Kompol Ricky Sibarani membenarkan adanya laporan terkait kasus penganiayaan tersebut.

“Iya, laporannya sudah masuk. Saat ini masih diselidiki oleh petugas. Nanti akan disampaikan jika suda ditangkap,” ujar dia. (*)

Print Friendly, PDF & Email

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version