POLEMIK jargas tak pernah usai di Kota Taman. Dua faktor kendala menyebabkan jargas banyak bermasalah di para pelanggan. Mulai dari kendala teknis maupun non teknis.
Direktur PT Bontang Migas Energi (BME) Kasmiran Rais mengatakan kendala dari teknis biasanya merupakan temuan pekerjaan kontraktor yang belum sepenuhnya selesai. Kasmiran menjelaskan yakni masalah jaringan, masalah sambungan kompor, serta masalah meteran gas rumah tangga (MGRT).
“Kalau kendala nonteknis meliputi karakter pelanggan. Baik dalam tagihan pembayaran, maupun banyaknya pelanggan yang belum registrasi karena terkendala teknis tadi,” kata Kasmiran.
Selain banyak pelanggan yang belum registrasi, ada juga kendala non teknis rumah pelanggan yang tidak ditemukan. Kasmiran menyebut banyak pelanggan yang merenovasi rumah tanpa melapor, ketika terjadi kerusakan barulah melapor ke PT BME.
“Rumah kosong, disewakan, rumah dijual, juga kebanjiran banyak terjadi di Bontang,” ujarnya.
Adapun jumlah sambungan rumah yang ditugaskan pada PT Torindo Utama Sakti sebanyak 8.000 SR. jumlah yang sudah registrasi sebanyak 3.530 SR, dan yang belum aktif sebanyak 4.470 SR.
“Ini data terbaru per 22 Februari 2019,”sebut Kasmiran.
Sementara dari proyek jargas 2018 yang dilakukan oleh PT Noorel Idea sebanyak 5005 SR dan baru 125 SR yang teregistrasi. Sisanya sebanyak 4.880 SR belum aktif.
Bukan hanya kendala teknis yang menjadi permasalahan pengelolaan jargas di Bontang. Kasmiran menuturkan pihaknya sudah melakukan evaluasi pembangunan jargas 2018 yakni adanya pengalihan calon pelanggan ke pelanggan lain tanpa pemberitahuan padahal sudah ditempel stiker jargas.
“Bontang hingga 2019 ini sudah terdapat 18.436 SR sejak tahun 2011, dan sudah terdapat 8.599 pelanggan yang sudah menikmati jargas,” pungkasnya.(mga/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: