BONTANG – Dua pasangan selingkuh dan dua belas pramuria terjaring razia Kecamatan Bontang Selatan, Kamis (9/2) malam kemarin. Mereka tersebut terjaring lewat operasi yang digelar Kecamatan BS bersama tim gabungan Polsek Bontang Selatan, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan ketua RT wilayah razia tersebut, dalam penertiban yang belum memiliki identitas.
Sasarannya adalah Tempat Hiburan Malam (THM) dan sejumlah hotel di Kota Taman khususnya berada di tiga kelurahan wilayah Kecamatan Bontang Selatan yakni, Tanjung Laut Indah, Berebas Tengah, dan Berbas Pantai. Tim gabungan bergrak sejak pukul 21.00 Wita – 01.00 Wita, yakni dari Hotel Marina, Surya, Mitra Karaoke, Hotel Sudirman, dan Pantai Harapan atau biasa dikenal dengan kampung Prakla.
Camat Bontang Selatan, Asdar Ibrahim Menjelaskan, dalam razia tersebut didapati dua pasangan selingkuh berada di dalam hotel. Satu pasangan diduga mabuk dan satunya lagi teridentifikasi masih di bawah umur.
Terkait di bawah umur, kecamatan bekerjasama dengan tim gabungan masih memberikan peringatan dan memanggil kedua orang tua mereka untuk memberikan efek jera. Sedangkan bagi pasangan yang membawa minuman, diberikan surat pernyataan agar tidak melakukan hal tersebut lagi. Apabila kedapatan, maka bukan pembinaan lagi yang diberikan melainkan diserahkan ke pihak yang berwajib.
“Anak yang di bawah umur pun kami telusuri di lapangan, untuk memberikan pedoman bagi mereka harus menerapkan pukul 19.00 Wita – 21.00 Wita merupakan program jam wajib belajar,” jelasnya.
Sedangkan yang belum memiliki identitas, dia menyebutkan tim gabungan masih mengarahkan dan memberikan penyuluhan. Dikatakannya ini dilakukan tidak lain demi kebaikan mereka juga. Karena begitu sakit tentu akan repot nantinya bila tidak memiliki identitas.
Berbeda bila memiliki identitas, tentunya akan mudah berobat di puskesmas terdekat ataupun di rumah sakit. Maka dari itu, bila tidak punya identitas tim gabungan pun mengarahkan mereka agar segera mengurus identitas dirinya. Meskipun itu identitas penduduk non permanen. Selain warganya, pihaknya pun mencari tempat-tempat hiburan yang ada warga asingnya karena di Bontang ini terdapat kapal yang berasal dari luar.
“Bila bertemu warga asing, kami juga akan memberikan pemahaman untuk wajib melengkapi surat-surat izin dan lainnya bila berada di sini,” ujarnya.
Asdar memaparkan, dengan banyaknya isu kriminalitas yang meresahkan warga, ini merupakan langkah pertama yang dilakukan pihaknya dalam mencegahnya hal tersebut. Sejatinya bila ini dilakukan diharapkan dapat meminimalisir kriminlitas yang ada di lapangan terutama di kalangan remaja. Ia pun menargetkan untuk mengupayakan kegiatan ini bisa terpenuhi dalam satu tahun bisa berjalan sebanyak enam kali.
“Ke depan akan fokus lagi seperti hal-hal pencegahan narkoba di kalangan remaja, dengan mendatangi tempat-tempat kos atau tempat ngumpul. Tentunya ini dari inforamsi warga, ketua RT, dan lurah enam kelurahan,” paparnya.
Sekretaris Camat (Sekcam), Budiman menambahkan, menurutnya THM yang didatangi ini tidak sekedar asal masuk saja, melainkan sudah dipilih dari informasi yang terkumpul bahwa tempat-tempat tersebut yang paling susah mengurus identitas.
“Kami berharap, yang tidak berniat menetap di Bontang, baik itu alasan pekerjaan atau lainnya segera mengurus surat keterangan penduduk non permanen,” tegasnya.
Sementara itu, Kasi Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Dyah Rachmawati menuturkan, kegiatan ini bisa menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan serupa ke depannya. Pasalnya bila tidak mencukupi anggaran yang ada, bisa dipertimbangkan kegiatan kedua nantinya dengan titik yang lain bisa dijalankan besar lagi seperti ini.
“Ini kegiatan pertama yang dilakukan kecamatan, diharapkan bersama tim gabungan dapat melakukan kegiatan ini meski terkendala di anggaran,” bebernya. (ver)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: