Kampanye penggunaan masker kain makin gencar disarankan kepada masyarakat karena semakin banyaknya Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19. Ini pun sejalan dengan imbauan WHO yang mengatakan masker saat ini tak hanya digunakan untuk orang sakit. Langkanya masker bedah dipasaran, membuat masker kain bisa menjadi pilihan untuk masyarakat.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Prof Wiku B. Adisasmito menegaskan masyarakat harus mengenali musuh dan cara penularan virus Korona melalui droplet. Masuknya virus bisa ke dalam tiga pintu utama yaitu mata, hidung, dan mulut, yang dibawa oleh jari kita.
“Kurang lebih 90 persen penularan kasus yang ada penyebarannya melalui cara ini. Maka dari itu penggunaan masker kain 3 lapis serta cuci tangan sangat penting,” jelasnya kepada wartawan dalam konferensi pers, Minggu (5/4/2020).
Prof Wiku menegaskan terdapat beberapa jenis masker yaitu, masker kain bagi masyarakat, serta bagi tenaga kesehatan yang kontak dengan pasien harus menggunakan APD masker bedah atau masker N95.
“Masker bedah yang digunakan oleh tenaga medis atau masyarakat yang sedang sakit di dalamnya adalah bagian yang steril dan cara memegangnya adalah pada tali di samping,” katanya.
Sedangkan masker N95 khusus yang menangani pasien dengan infeksius tinggi. Hanya digunakan oleh tenaga medis di fasilitas kesehatan.
Sedangkan masker kain lapis 3 bisa digunakan masyarakat di lokasi keramaian. Cara pembuatan dan model masker kain dapat disesuaikan dengan wajah. Pastikan tangan yang digunakan bersih, dan harus menutupi hidung hingga dagu, serta tidak longgar.
“Masyarakat dapat membuat masker dari kain bersih dengan cara dijahit secara manual atau menggunakan mesin,” katanya.
Efektivitas Masker Kain
Prof Wiku menyarankan sebaiknya masker kain lebih sering diganti. Dan wajib dicuci dengan sabun secara rutin.
“Harus di ganti apabila mulai basah dan dicuci secara rutin. Jadi Mungkin kita bisa memiliki beberapa masker kain,” tegasnya.
“Sesuai hasil penelitian, masker kain dapat menangkal virus sebesar 70 persen,” tegasnya.
Dengan demikian, masyarakat diharapkan untuk tetap jaga jarak saat berada di keramaian, minimal 1 sampai 2 meter. Dan apabila tidak memiliki kegiatan penting di luar sebaiknya tetap tinggal di rumah. (jpc)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: