BONTANGPOST.ID – Kabar buruk datang dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
Anggaran kementerian ini dipangkas sebesar Rp 14,3 triliun. Akibatnya, sejumlah program penting seperti beasiswa dan tunjangan dosen terancam.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro, mengungkapkan bahwa pihaknya menganggarkan Rp 2,7 triliun untuk tunjangan dosen non-PNS. Namun, angka tersebut terkena efisiensi sebesar Rp 676 miliar.
“Kami usulkan kembali supaya tidak ada efisiensi, sehingga pemotongannya itu 0 persen kembali ke angka Rp 2,7 triliun,” kata Satryo, Rabu (12/2).
Tak hanya tunjangan dosen, program beasiswa pun ikut terancam. Program KIP Kuliah yang memiliki pagu awal Rp14,698 triliun, setelah efisiensi hanya tersisa Rp1,319 triliun.
“Kami usulkan kembali supaya tetap pada pagu semula, yaitu Rp14,698 triliun, karena ini termasuk kategori yang tidak kena efisiensi,” ujarnya.
Program Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) yang pagu awalnya Rp164,7 miliar, juga terkena efisiensi sebesar Rp19,47 miliar.
Begitu pula dengan program beasiswa lainnya seperti beasiswa afirmasi pendidikan tinggi, beasiswa kerja sama negara berkembang, dan beasiswa dosen dan tenaga pendidikan.
Satryo berharap Komisi X DPR RI dapat memperjuangkan agar anggaran Kemendiktisaintek tidak dipotong terlalu besar.
“Dengan posisi ini saya berharap bapak ibu Komisi X bisa memperjuangkan supaya pemotongan tidak Rp 14,3 triliun tetapi menjadi hanya Rp 6,78 triliun,” ujar Satryo. (*)