LANGIT memerah. Angin bertiup cukup kencang. Warga di Jalan Revolusi 2, Kelurahan Lok Bahu, RT 8, Kecamatan Sungai Kunjang, panik. Asap tebal diikuti cahaya terang muncul dari lantai dua, salah satu rumah bangsal. Milik Abdul Karim (45). Pekikan warga di mana-mana. Terdengar dari kerumunan warga. Tadi malam, si jago merah mengamuk sekitar pukul 19.25 Wita
Warga sekitar berkerumun. Takut api yang terus membesar, ikut menyambar bangunan lain. Pasalnya, kawasan yang terbakar cukup padat. Mobil-mobil besar petugas pemadam kebakaran (PMK) tak bisa lebih dekat untuk menjangkau api. Warga berusaha sekuat tenaga. Menggunakan alat seadanya. Menyiram air dengan sumber dari saluran pembuangan.
Apa daya, api yang muncul dari lantai dua, terus membara. Tak banyak harta benda empat penghuni rumah bangsal bisa terselamatkan. Meski bangunan semi permanen itu tak habis seutuhnya, namun harta bagian-bagian rumah bermaterialkan kayu nyaris tak ada yang tersisa.
Uvi, perempuan berambut sebahu yang tinggal di salah satu rumah bangsal. Warga sekitar mengira, dia bersama dua anaknya terjebak di dalam kamar. Rumah cat hijau itu nyaris tak ada akses lain selain pintu utama.
“Pak, tolong. Itu ada orang di dalam,” ucap warga sekitar.
Warga sekitar menghela napas panjang saat Uvi datang mengenakan helm merah dan kaus hijau. Ibu rumah tangga itu menangis sejadi-jadinya.
“Mana Nauval (5), Naura (bayi enam bulan) juga di mana?” tanya keluarga Uvi.
Di bangunan semi permanen yang terus membara, petugas berusaha dengan maksimal. Mengira bocah lima tahun dan adiknya terjebak di dalam rumah.
“Aman, Mak. Mereka di tempat Ibu,” ujar Uvi. “Alhamdulillah,” timpal kerabatnya.
Dia tak tahu bagaimana api membuatnya terpaksa tinggal di rumah orangtuanya itu. Pasalnya, nyaris tak ada yang bisa dibawa dari rumah yang disewanya itu.
Terpisah, koordinator TRC BPBD Samarinda Nanang Arifin menuturkan, satu bangsal terdiri empat pintu ludes. Termasuk motor milik salah satu penghuni rumah ikut dijilat api. Saat ini pun belum diketahui pasti penyebab kebakaran tersebut.
“Untuk korban jiwa tidak ada,” tegas Nanang. (*/dra/riz/k18/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post