BREAKER
“Pemotongan gaji TK2D ini sudah sesuai perhitungan yang dilakukan pemerintah. Karena kami ingin tetap mempertahankan sekitar 6.000 TK2D. Sementara jika ingin gaji nilainya tetap sama, maka jumlah TK2D saat ini harus dipangkas,” Irawansyah – Sekretaris Kabupaten Kutim.
SANGATTA – Defisit anggaran yang dialami Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) berdampak cukup besar terhadap penggajian Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D). Bahkan, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kutim Irawansyah menyatakan pemangkasan tersebut nilainya sekira Rp 200 ribu merata untuk semua tingkatan pendidikan. Mengingat kebijakan ini terpaksa dilakukan untuk tetap mempertahankan 6.000 TK2D yang sudah bekerja.
“Pemotongan gaji TK2D ini sudah sesuai perhitungan yang dilakukan pemerintah. Karena kami ingin tetap mempertahankan sekitar 6.000 TK2D. Sementara jika ingin gaji nilainya tetap sama, maka jumlah TK2D saat ini harus dipangkas,” ucap Irawansyah.
Meski gaji dipangkas, lanjut dia, namun TK2D di lingkungan Pemkab Kutim mulai tahun ini akan mendapat fasilitas pelayanan kesehatan gratis kelas tiga melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Sebab anggaran sebesar Rp 200 ribu yang dipotong akan dialihkan untuk membiayai program tersebut.
“Yah yang kami tanggung hanya sekitar 4000 orang. Sedangkan sisanya, sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan mandiri,” jelasnya.
Terpisah, Bupati Kutim Ismunandar mengakui, keputusan pemangkasan gaji TK2D belum final. Sebab, pemerintah masih akan melakukan kajian atas kebijakan tersebut.
“Saya belum terima laporan (Terkait Pemangkasan gaji TK2D, Ref.). Nanti, sayab akan kaji dulu. Jangankan Rp 200 ribu, Rp 100 ribu saja sudah ribut,” sebut Ismu, usai Rapat Evaluasi Penanganan masalah HIV Aids, Rabu (25/1) kemarin.
Menurut dia, meski mengalami defisit, namun Pemkab Kutim masih berupaya untuk mempertahankan TK2D yang sudah bekerja. Kondisi ini berbeda dengan daerah lain di Kaltim yang melakukan pemangkasan jumlah TK2D-nya.
“Kita tidak mau lah pangkas habis, bukan gaji tapi orangnya seperti daerah lain. Makanya akan saya bicarakan dulu untuk jalan terbaiknya. Tentu menyesuaikan kemampuan anggaran,” tutupnya. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: