bontangpost.id – Hanya karena masalah sepele, seorang pria tega menghabisi istrinya. Pria itu marah karena diomeli sang istri lantaran bangun kesiangan. Inilah motif di balik kasus dugaan pembunuhan yang baru saja diungkap Polres Kukar.
Terungkapnya kasus tersebut bermula dari penemuan mayat perempuan di sebuah rumah yang terkunci dari luar di RT 4, Kelurahan Loa Ipuh Darat, Kecamatan Tenggarong, 20 April 2021. Identitas korban yang awalnya disebut berinisial SA (50).
Belakangan diketahui nama korban adalah Sadiah. Dari hasil autopsi di RSUD AW Sjahranie Samarinda memang terdapat kejanggalan berupa tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Berselang beberapa hari kemudian, Tim Alligator Polres Kukar meringkus tiga tersangka kasus dugaan pembunuhan itu. Salah satunya berinisial A (27), yang tak lain adalah suami siri korban. Sedangkan dua tersangka lainnya adalah F (21) dan S (37).
Ketiga tersangka tersebut ditangkap di Kabupaten Banjar Baru, Kalsel. Penangkapan dilakukan Tim Alligator bekerja sama dengan anggota Polres Banjarbaru.
“Para tersangka berhasil ditangkap setelah dilakukan pencarian lebih dari sepekan,” terang Kapolres Kukar AKBP Irwan Masulin Ginting melalui Kasat Reskrim AKP Herman Sopian.
Dia menjelaskan, petugas menggunakan tiga mobil menuju Kalsel, Senin (26/4/2021) lalu. “Itu setelah diperoleh informasi keberadaan tersangka A yang menghilang setelah kejadian,” kata Herman.
Dari hasil pengembangan penyidikan, tersangka A ditemukan bersama dua rekannya yang diduga membantu menghabisi korban. Ketiga tersangka ditangkap, Kamis (29/4) malam di sebuah mes perusahaan.
“Jadi, petugas masih berada di Kalsel untuk melakukan interogasi kepada tersangka. Saat ini dalam perjalanan menuju Kukar,” kata Herman.
Disebutkan bahwa aksi dugaan pembunuhan itu didasari hal sepele. Yaitu, tersangka A tak terima sering diomeli atau dimarahi oleh korban. “Persoalannya sangat sepele. Yaitu karena tersangka tidak terima sering diomeli korban. Hari itu, korban kesiangan bangun dan sempat dimarahi istrinya,” tambah dia.
Menurutnya, hasil autopsi ternyata cocok dengan pengakuan para tersangka, terkait aksi pembunuhan tersebut. Salah satunya dengan menjerat leher korban hingga kesulitan bernapas. Memang terdapat bekas jeratan pada leher korban.
“Saat menjerat leher korban, suaminya (tersangka A) ini dibantu oleh dua rekannya itu,” jelas Herman.
Namun, polisi masih terus mendalami kasus ini. Termasuk menelusuri kronologi dan dugaan motif lain jika ada. “Kami akan maksimalkan pemeriksaan nanti kalau para tersangka sudah berada di Tenggarong,” tutupnya. (qi/kri/k8)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post