BONTANG — Sekira 500 hektar lahan mangrove di Kaltim mengalami kerusakan. Hal ini diungkapkan Kepala Balai Pemberdayaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Mahakam-Berau, Sudaryanto saat penanaman mangrove, dalam rangka Gerakan Peduli Mangrove, Pemulihan DAS, Dan Kampung Hijau Sejahtera di Taman Mangrove Berbas Pantai, Rabu (7/8/2019).
“Kerusakan mangrove sporadis. Ada di Tarakan, Paser, Balikpapan, dan Bontang,” ungkapnya.
Penyebab kerusakan ini, katanya adalah ulah manusia dalam pengembangan permukiman di pesisir. “Ini karena perkembangan masyarakat,” paparnya.
Untuk memperbaiki mangrove yang rusak itu, setiap tahun pihaknya mengadakan penanaman pohon mangrove di beberapa daerah yang telah rusak tersebut. Cakupannya sekira 50 hektar lahan yang ditanam. Sehingga dia berharap, dengan penanaman mangrove yang diadakan serentak di 12 provinsi ini, juga dapat memperbaiki sebagian hutan mangrove yang rusak.
“Jadi rutin tiap tahunnya penanaman pohon,” ucapnya.
Tanaman mangrove ini katanya banyak manfaatnya. Di antaranya mangrove ini mereduksi CO2. Artinya, menjadi sumber O2 yang paling besar. Mangrove juga benteng dari abrasi laut. “Harus dilestarikan untuk keseimbangan lingkungan,” katanya. (Zaenul)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post