BONTANGPOST.ID, Bontang – Seorang guru di salah satu SD Negeri Kecamatan Bontang Selatan, yang diduga mengeluarkan murid dari kelas hingga tidak bersekolah selama sepekan serta melakukan tindak kekerasan, enggan memberikan komentar saat dimintai keterangan.
Ketika ditemui di ruang kelas tempatnya mengajar, Jumat (29/8/2025) pukul 10.00, guru tersebut hanya tampak menyusun bahan ajar. Saat ditanya wartawan, ia menolak berkomentar.
“Saya tidak berani berkomentar dahulu, mohon maaf,” singkatnya.
Sebelumnya, seorang wali murid mengeluhkan anaknya tidak bersekolah selama seminggu usai terlibat konflik dengan guru tersebut. Kejadian bermula pada Kamis (21/8/2025) saat anak itu pulang sekolah dalam kondisi menangis. Ia mengaku dipukul di bagian dada kanan oleh wali kelasnya.
Tak lama setelahnya, orangtua bertemu guru yang bersangkutan. Namun, bukannya mendapat penjelasan, ia justru merasa dimarahi.
“Padahal saya hanya ingin tanya baik-baik, tapi malah dimarahi,” ungkap orangtua murid.
Keesokan harinya, orangtua kaget membaca pesan di grup kelas yang menyebut anaknya dikeluarkan secara sepihak. Ia pun mendatangi sekolah untuk klarifikasi dan dipertemukan dengan pengawas Dinas Pendidikan Bontang dalam mediasi. Sayangnya, guru yang bersangkutan tidak hadir.
Hasil pertemuan sementara memutuskan anak tersebut tidak diperbolehkan masuk sekolah dengan alasan menenangkan diri. Hingga kini, orangtua masih menunggu kejelasan kapan anaknya bisa kembali bersekolah.
“Sudah seminggu anak saya hanya di rumah, belum ada kepastian sampai kapan,” keluhnya. (Dwi Kurniawan Nugroho)