SAMARINDA – Sudah sejak sepekan terakhir nilai tukar dolar terhadap rupiah melemah. Hal ini pun mulai dikeluhkan pedagang, terutama pengusaha tahu dan tempe yang ada di Kota Tepian. Pasalnya, kedelai yang menjadi komoditas utama pembuatan tahu dan tempe merupakan barang impor telah mengalami kenaikan harga, bahkan sejak tiga bulan lalu.
Kendati demikian, ternyata hal ini ditanggapi berbeda oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Samarinda. Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Bahan Pokok Strategis Disperindag Samarinda, Heny Kartika menyebut, kenaikan dolar belum mempengaruhi harga komoditi yang ada di Samarinda.
“Ini kan baru beberapa hari sejak kenaikan dolar. Dari pantauan harga yang kami input setiap hari, kenaikan komoditi belum terlihat. Mungkin pekan depan (kalau memang ada, Red.),” tutur dia, Rabu (12/9) lalu.
Ia menilai, meskipun dalam beberapa pekan terakhir ada kenaikan harga, namun itu bukan disebabkan oleh kenaikan dolar. Namun lebih kepada naiknya daya beli masyarakat sehingga mempengaruhi harga barang di pasaran.
“Ini kan bulan baik ya, ada acara haji dan hajatan lainnya, jadi daya beli masyarakat semakin meningkat. Selama ini dipengaruhi hal itu, kalau masalah dolar belum kami lihat lagi,” ujarnya.
Selain itu, Heny juga menerangkan, untuk di Samarinda sendiri yang merupakan barang impor adalah kedelai, gula pasir, dan daging sapi. Dan harga komoditi impor tersebut masih tergolong stabil.
“Kalau saya lihat di televisi ya, seperti di Jawa. Untuk mengatasi kenaikan harga kedelai impor, mereka mengecilkan ukuran barang. Untuk di Samarinda sendiri, kami tanya ke pedagang harga masih stabil. Tidak ada kenaikan harga maupun pengecilan tahu dan tempe,” katanya.
Ia menilai, kemungkinan hal ini dipengaruhi oleh stok. Karena stok barang di Samarinda masih tergolong aman sehingga hal ini tidak mempengaruhi harga. Kendati demikian, apakah kenaikan dolar mempengaruhi ketahanan stok ini, ia belum dapat berkomentar lebih jauh karena masih dalam survei.
“Karena biasanya pelaku usaha ini memberikan rekapan data pada awal bulan. Jadi belum kami lihat lagi apakah kenaikan dolar ini mempengaruhi stok atau tidak. Terutama mengenai barang impor,” pungkas dia. (*/dev)
INFO HARGA PASAR
KOMODITAS PEKAN INI PEKAN LALU
DAGING
Daging Sapi Rp 126.300 Rp 126.500
Ayam Broiler/kg Rp 30.700 Rp 31.500
Ayam Kampung Rp 121.000 Rp 122.00
TELUR
Telur Ayam Broiler Rp 25.600 Rp 25.800
Telur Ayam Kampung Rp 38.100 Rp 38.100
BAWANG
Bawang Merah Rp 22.700 Rp 22.700
Bawang Putih RP 22.600 Rp 22.600
CABAI
Cabai Merah Besar Rp 38.500 Rp 39.900
Cabai Keriting Rp 38.500 Rp 41.300
Cabai Biasa Rp 38.300 Rp 38.200
Cabai Rawit Rp 42.500 Rp 43.300
BERAS
Bengawan Rp 11.800 Rp 11.800
Beras Lokal Rp 11.100 Rp 11.100
KACANG KEDELAI
Impor/kg Rp 15.700 Rp 15.000
Lokal/kg Rp 12.100 Rp 12.400
GULA PASIR
Luar Negeri/kg Rp 14.800 Rp 14.800
Dalam Negeri/kg Rp 12.500 Rp 12.500
Tepung Terigu/kg Rp 8.600 Rp 8.600
MINYAK GORENG
Bimoli Botol Special/1 L Rp 15.400 Rp 15.400
Bimoli Botol Special/620 ml Rp 9.800 Rp 9.800
Curah Rp 8.100 RP 8.100
GARAMN BERYODIUM
Garam/250 g Rp 2.700 Rp 2.700
Garam/1000 g Rp 9.800 Rp 9.800
KACANG
Kacang Hijau Rp 20.900 Rp 20.800
Kacang Tanah Rp 25.500 Rp 25.300
Ketela Pohon Rp 3.600 Rp 3.600
Sumber Data: Disperindag Samarinda
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda