BONTANGPOST.ID, Bontang – Pemkot Bontang menganggarkan Rp20 miliar untuk mewujudkan program pendidikan tinggi gratis pada tahun 2025. Program ini merupakan bagian dari janji politik Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, dan Wakil Wali Kota Agus Haris, guna meningkatkan akses pendidikan bagi warga setempat.
Dana tersebut diperoleh melalui kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemkot, termasuk pengurangan biaya perjalanan dinas dan kegiatan bimbingan teknis (bimtek). Hasil penghematan itu kemudian dialihkan untuk mendukung sektor pendidikan.
“Anggaran ini bersumber dari kebijakan efisiensi. Alhamdulillah, janji kami untuk pendidikan tingkat sarjana bisa terlaksana tahun ini,” ujar Neni Moerniaeni, Jumat (4/4/2025).
Dalam pelaksanaannya, Pemkot Bontang akan menjalin kerja sama dengan empat perguruan tinggi lokal, yaitu Universitas Trunajaya, Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang (STTIB), Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syamsul Ma’arif Bontang, dan Universitas Terbuka. Sementara itu, tiga institusi lainnya seperti Sekolah Tinggi Teknologi (Stitek) Bontang, LNG Akademi, dan Perguruan Tinggi PKT tidak termasuk dalam program ini.
Namun, mahasiswa Stitek Bontang akan mendapatkan program kuliah gratis dari Pemprov Kaltim, sedangkan LNG Akademi dan Perguruan Tinggi PKT akan dibiayai oleh perusahaan masing-masing. “Kami fokus pada perguruan tinggi lokal agar tidak overlap dengan program Gratis Poll dari Pemprov,” jelas Neni.
Program ini dijadwalkan dimulai dengan penandatanganan kerja sama pada September 2025, jika sesuai rencana. Saat ini, tim terkait tengah menyusun regulasi dan persyaratan penerima beasiswa. Neni menegaskan bahwa syaratnya tidak akan rumit, dengan salah satu ketentuan utama adalah calon penerima wajib memiliki KTP Bontang.
“Kuota awal kami targetkan untuk 2.000 mahasiswa. Jumlah ini akan dievaluasi kembali setelah regulasi selesai disusun,” tambahnya. (KK)