Leher merupakan salah satu organ yang vital bagi tubuh manusia. Banyak terdapat saraf-saraf yang juga bisa terhubung ke organ lainnya. Setiap orang pasti pernah merasakan nyeri leher. Hati-hati, tren penyakit saraf kejepit saat ini ternyata bisa juga terjadi di leher.
Nyeri leher adalah salah satu dari jenis nyeri tulang punggung yang paling mengganggu dan bisa membatasi mobilitas pengidapnya. Banyak penyebab nyeri leher, salah satunya adalah karena servikal Herniated Nucleus Pulposus (HNP) atau saraf terjepit di area leher (servikal).
Pakar Nyeri dari Lamina Pain and Spine Center yang dulu bernama Klinik Nyeri dan Tulang Belakang, dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS mengatakan HNP memang bisa terjadi di seluruh bagian tulang belakang. Mulai lumbar (punggung bawah), thorakal hingga di servikal (tulang leher). Di tujuh ruas tulang leher inilah seringkali penanganan HNP jadi lebih menantang karena lebih rapatnya posisi antar-ruas tulang belakang.
“Saraf kejepit di servikal bagian leher belum banyak yang tahu. Banyak pasien berobat ke Singapura, Malaysia, sering jadi rujukan. Itu karena ketidakpercayaan pada dokter di Indonesia. Tapi sebagai orang Indonesia wajib cinta negeri ini, mestinya kita ubah pola pikir tersebut. Ditambah lagi dengan pandangan negatif masyarakat khawatir kalau operasi saraf kejepit bisa lumpuh, padahal yang berhasil jauh lebih banyak,” tegas dr. Mahdian.
Menurutnya saraf kejepit di area leher sudah bergeser ke usia muda seperti milenial dan 50 persen lainnya karena degeneratif atau usia yang menua.
Lalu bagaimana gejalanya?
Menurutnya seseorang yang mulai mengalami gejala saraf kejepit di leher justru merasakan dampaknya di bagian lengan dan jari jemari. Tangan merasa baal, kesemutan, hingga tak kuat memegang apa-apa.
“Bila saraf di leher kejepit nyeri akan menjalar ke lengan. Biasanya bisa ke tangan gejalanya. Kebas kesemutan hingga jari. Di ujung jempol kesemutan, maka jika mengalami gejala itu segera periksa,” ungkapnya.
Perlu diketahui, HNP adalah kondisi dimana isi diskus atau bantalan antar-ruas tulang belakang bocor sehingga menekan saraf. Diskus di tulang belakang terdiri dari 2 bagian yaitu; annulus fibrosus yang merupakan bagian luar yang keras dan nucleus pulposus bagian dalam bantalan sendi seperti jelly dikenal juga sebagai mucoprotein gel dengan komposisi utama berupa air, kolagen dan proteoglikan.
Diskus berperan sebagai penyerap kejutan atau shock absorber. Bersama dengan dua sendi kecil di belakang leher, diskus akan membantu manusia untik menggerakan lehernya. Bagian dalam inilah yang oleh satu atau berbagai sebab lain mengalami kebocoran. (jpc)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: