bontangpost.id – Masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) bakal selesai pada 31 Januari. Namun, Pemkot mewacanakan evaluasi upaya tersebut. Termasuk opsi apakah memperpanjang atau menghentikan kebijakan itu.
Menanggapi itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bontang dr Suhardi mengatakan sebaiknya PPKM di Kota Taman diperpanjang. Akan tetapi, bentuk pembatasan disarankan lebih ketat. Supaya tren kasus paparan mengalami penurunan drastis.
“Baik juga diperpanjang. Tetapi tidak akan bermanfaat kalau masyarakat masih kurang disiplin,” kata dokter spesialis jantung ini.
Ia berharap ada ketegasan dari Pemkot Bontang. Sehubungan dengan pelanggar protokol kesehatan selama PPKM. Bentuknya dengan pemberian sanksi. Tak hanya itu pembatasan aktivitas sebaiknya bukan hanya menyasar malam hari. Namun selama 24 jam.
“Pagi, siang, dan malam harus tegas. Memangnya virus hanya malam hari saja,” ucapnya.
Apalagi penerapan PPKM ini dilakukan secara tidak serentak. Dalam regional Kaltim. Ditambah akses untuk mobilisasi warga tidak terpantau. Sehingga potensi penyebaran masih dari beberapa sektor. Baik pengunjung dari daerah lain. Maupun aktivitas warga Bontang yang barusan melakukan perjalanan ke luar daerah.
“Sebaiknya tambah 14 hari tetapi semua stay at home (tinggal di rumah),” tutur dia.
Ia pun merasa gemas dengan lonjakan tren kasus belakangan ini. Kondisi ruang perawatan di rumah sakit juga penuh. Belum lagi banyak tenaga kesehatan yang terpapar akibat penanganan pandemi ini. Diperlukan sinergi pengentasan masalah dari hulu dan hilir.
“Data pasti nakes yang terpapar belum ada. Namun dari RS Pupuk Kaltim sekira 70 an, sedangkan RSUD 50 nakes. Belum lagi rumah sakit lainnya,” sebutnya.
Diperlukan keterlibatan semua unsur masyarakat. Menjadi pengawasn dan pengawal kesuksesan PPKM. Sebelumnya diberitakan, ada potensi PPKM di Bontang diperpanjang. Mengingat Sabtu (23/1) terjadi pemecahan rekor jumlah pasien terkonfirmasi positif. Angkanya saat ini mulai tiga digit padahal sebelumnya penambahan di bawah 100 kasus.
Berdasarkan infografis Tim Gugus Tugas penambahan pasien saat itu mencapai 137 kasus baru. Sementara pasien sembuh menambah hanya 29 pasien. Kasus meninggal juga mengalami lonjakan tiga angka saat itu.
Sehari berselang, angka kasus aktif ini mengalami peningkatan 71. Total kasus aktif mencapai 867. Jika dipersentasekan dari total kasus yakni 24,2 persen. 106 pasien menjalani perawatan di fasilitas kesehatan, sedangkan 761 pasien melakukan isolasi mandiri. Angka ini jauh di atas rata-rata kasus aktif nasional yakni 16,4 persen.
Total pasien sembuh tercatat 2.013. Terdapat penambahan 27 kasus sembuh di tanggal tersebut. Angka kesembuhan terus mengalami penyusutan yaitu 68,7 persen. Di bawah rata-rata nasional yakni 80,7 persen.
Sementara kasus meninggal hingga kini berada di angka 50. Critical rate yaitu 1,7 persen. Memang nominal ini masih di bawah angka nasional yang mencapai 2,8 persen. Berdasarkan peta sebaran, 13 kelurahan berstatus zona merah. Tersisa Bontang Lestari dan Bontang Kuala. Masing-masing berzona kuning dan oranye. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post