bontangpost.id – Pemprov Kaltim masih berambisi meneruskan proyek kereta api. Saat ini, mereka tengah mencari investor baru yang siap melanjutkan pembangunan tersebut setelah Rusia sebagai penanam modal sebelumnya mengundurkan diri di tengah jalan.
Kepala Biro Humas Kaltim Muhammad Syafranuddin mengatakan, calon investor baru datang dari Tiongkok. Mereka tertarik sejak awal tahun ini sebelum pandemi Covid-19.
“Perusahaan jasa konstruksi asal Tiongkok, China Railway Liuyuan Group Co, Ltd (CRL) menyampaikan keinginannya untuk menggelontorkan investasi di bidang infrastruktur di Kaltim,” katanya (20/7/2020), dilansir dari prokal.co.
Pria yang karib disapa Ivan ini menjelaskan bahwa CRL langsung menunjukkan bahan presentasi di kantor Kaltim. Akan tetapi pertemuan untuk membahas kelanjutan proyek belum berlanjut.
“Bulan Maret lalu, tanggal 18 Maret 2020 akhirnya tim Tiongkok tidak datang karena Covid-19,” jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan bahwa banyak investor yang tertarik dengan pembangunan kereta api. Akan tetapi, dia enggan menyebut siapa saja.
“Apabila nantinya Tiongkok jadi atau tertarik maka akan diberikan kemudahan pelayanan,” jelasnya.
Berdasarkan keterangan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), kereta api Kaltim merupakan proyek pembangunan ular besi jalur tunggal sepanjang 203 km. Nilai investasi diperkirakan Rp 53,3 triliun.
Rencananya, jalur akan melintasi empat kabupaten dan kota. Yaitu Kutai Barat, Paser, Penajam Paser dan Balikpapan. Sepanjang jalur bakal didukung infrastruktur, meliputi stasiun, dermaga batu bara, pelabuhan, dan pembangkit listrik tenaga uap dengan kapasitas 15 MW. (aji/ndu/k15/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post