bontangpost.id – Sejumlah persoalan kesehatan di Bontang menjadi salah satu prioritas dalam program yang dicanangkan Bapaslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni-Agus Haris.
Calon Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengatakan, angka stunting tengah menjadi sorotan. Lantaran angkanya yang menjulang. Yakni 27,4 persen dari hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023. Padahal Kemenkes menargetkan persentase stunting sebesar 14 persen.
“Ini jadi PR (pekerjaan rumah) yang harus diselesaikan,” katanya, usai melakukan pendaftaran bacalon ke KPU Bontang, Rabu (28/8/2024).
Dalam pencegahan dan penanganannya, Neni menyebut sanitation for all people. Menurutnya, hal ini turut memengaruhi stunting, sehingga aspek sanitasi masyarakat turut diutamakan.
Seperti halnya air bersih dan buang air besar sembarangan (BABS).
“BABS ini tak kunjung selesai, padahal menjadi salah satu penyebab stunting,” sambung dia.
Selain itu, ia menerangkan pentingnya pemeriksaan HIV, hepatitis B, dan sifilis kepada ibu hamil.
Menurutnya, HIV menjadi momok yang kasusnya terlihat kecil. Ia menganalogikan dengan fenomena gunung es, di mana bagian atas terlihat kecil padahal bagian bawah sudah mencair.
“Kami mengharapkan zero angka kematian ibu, angka kematian anak, dan stunting,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post