bontangpost.id – Pengendara motor dan mobil yang melintasi jembatan di Jalan Pontianak, Gunung Telihan, Bontang Barat patut waspada. Pasalnya, jembatan yang terletak tepat di belakang PLTD Kanaan itu mulai ambles.
Keretakan melintang nyaris di sepanjang badan jembatan. Tepat di sisi kiri jembatan bila melintas dari arah Jalan Soekarno-Hatta, bahkan sudah ambles. Kedalaman sekitar 20 sentimeter.
Dari arah Jalan Soekarno-Hatta, tepat sebelum memasuki jembatan, terpasang portal kayu untuk mengadang kendaraan besar melintas. Ketinggian portal sekitar 2,5 meter.
Dikatakan warga RT 23, Suhartini, sejak jauh hari jembatan itu sudah mengalami keretakan. Namun tidak panjang, pun belum ada ambles seperti kondisi saat ini.
Dia menjelaskan, kerusakan jembatan ditengarai akibat kerapnya truk berbobot besar melintas. Pun Jalan Pontianak semakin acap dilalui pengendara sebagai jalur alternatif. Untuk menghindari jalur memutar lebih jauh di Tugu Selamat Datang.
“Dulu jalan ini (Jalan Pontianak) enggak seramai sekarang. Pokoknya sejak simpang RSUD itu ditutup, mulailah ramai,” bebernya.
Adapun portal kayu dan pembatas jalan yang sengaja dipasang merupakan inisiatif warga setempat. Suhartini tak tahu pasti kapan portal itu dipasang. Yang jelas, pemasangan dilakukan mengingat kondisi fisik jembatan semakin membahayakan. Warga takut jembatan ambruk bila kendaraan berbobot besar dibiarkan melintas.
Perempuan yang juga istri ketua RT 23 itu mengatakan, secara pribadi dia lebih memilih bila jembatan itu segera diperbaiki. Itu lebih baik ketimbang melintas namun dengan rasa waswas.
Untuk jalur alternatif lain, kata Suhartini, sejatinya masih ada. Di RT 23 ada jalur yang juga tembus di Terminal Bus Bontang. Meski tidak seluas Jalan Pontianak. Sementara untuk warga RT 24 pun ada. Namun posisinya memang agak masuk di Kelurahan Kanaan.
“Tapi enggak apa-apa lah. Lebih baik dibaikin dulu, daripada bahaya,” ujarnya.
Kata Suhartini, dari pihak RT 23 Gunung Telihan belum mengusulkan perbaikan jembatan. Pasalnya, jembatan itu sebenarnya merupakan jalan umum, perbatasan wilayah antara RT 23 dan RT 24. Jadi menurutnya, usulan mestinya masuk dari kedua RT.
“Tapi sering jembatan itu dilalui orang kecamatan (Bontang Barat) dan kelurahan (Gunung Telihan). Jadi mestinya mereka tahu kondisi jembatan,” bebernya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post