bontangpost.id – Persiapan peluncuran layanan mal pelayanan publik (MPP) di lantai empat Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) terus dikebut oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP). Kepala DPMPTSP Asdar Ibrahim mengatakan saat ini seluruh OPD yang akan membuka pelayanan telah melakukan persiapan.
“Tinggal pengisian sarana kursi dan meja di masing-masing gerai. Serta kelengkapan fasilitas di ruang tunggu bagian tengah,” kata Asdar.
Menurutnya soft launching MPP ditargetkan pada 12 Oktober. Tepat pada perayaan HUT Bontang. Namun jadwal tersebut masih bersifat tentatif. Artinya bisa saja maju jika seluruh persiapan dirampungkan dalam waktu singkat. Mengenai tahap soft launching akan dibuka 27 gerai.
Mulai dari pelayanan perizinan di lingkung OPD. Baik itu dari DPMPTSP, Dinas PUPRK, Bapenda, DLH, Dishub, Diskes, Disdikbud, dan lain sebagainya. Nantinya aka nada 85 gerai layanan yang terpusat di pasar tersebut pasca soft launching. “Artinya tahap tersebut menyesuaikan penyempurnaannya sesuai dengan regulasi dari Kemenpan-RB,” ucapnya.
Sebelum soft launching, pihaknya akan melakukan uji coba. Tepat sepekan sebelum tahapan itu dilangsungkan. Tujuannya untuk memastikan tidak ada kendala integrasi pelayanan ke jaringan internet di setiap gerainya. Sehingga penginputan berkas bisa dilakukan secara tepat.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Amiruddin Syam mengatakan kepala daerah terus menginstruksikan ke instansi teknis untuk rapat maraton terkait MPP. “Kami terus menggelar rapat karena rencana MPP ini akan difungsikan pada Oktober mendatang. Seiring dengan perayaan HUT Kota Bontang,” kata Amiruddin.
Sehubungan dengan sarana penunjang nantinya akan menggunakan yang ada terlebih dahulu, pada tahap awal. Artinya sejumlah OPD yang memberikan pelayanan perizinan kepada publik untuk menggunakan perlengkapan yang dimiliki. Mulai dari tempat duduk, air conditioner (AC), hingga laptop. Nantinya untuk Diskominfo juga akan membekali dengan jaringan internet. “Apa yang bisa dibawa dari OPD silakan. Intinya punya MPP terlebih dahulu. Dengan penggunaan lantai empat Pasar Tamrin ini juga menghemat biaya daripada membangun,” ucapnya.
Jika terealisasi, maka ini merupakan daerah ketiga se-Kaltim yang memiliki MPP. Sebelumnya ada Balikpapan dan Samarinda yang terlebih dahulu mewujudkan pelayanan perizinan terpusat ini. Pihaknya juga akan membuat MoU pelayanan bagi instansi yang ingin bergabung bertempat di Pasar Tamrin.
Proses persiapan ini anggaran yang dikucurkan ialah untuk menuntup jalur akses lift sementara. Langkah ini diambil agar aroma barang jualan pedagang tidak naik ke atas. Apalagi saat ini lift juga belum terpasang di pasar tersebut. Tak hanya itu aspek keamanan juga menjadi prioritas. Mengingat ada beberapa perlengkapan yang akan disimpan di tiap petak layanan.
“Jadi kami anggarakan sekira Rp 200 juta sifatnya swakelola untuk menutup jalur lift sementara dan memasang pintu. Sembari kajian MPP akan terus berjalan,” sebutnya.
Adapun untuk perubahan layout bangunan petak nantinya akan dianggarkan di 2023. Sesuai dengan hasil kajian perencanaan. Wali Kota Bontang Basri Rase sebelum memilih Pasar Tamrin sebagai lokasi MPP pihaknya lebih dulu mengunjungi MPP di beberapa daerah beberapa waktu lalu sebagai percontohan. Seperti Padang dan Banyuwangi. “Kondisinya tidak jauh beda dengan Pasar Tamrin. Malah gedungnya bagus punya kita,” ungkap Basri. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post