SANGATTA – Warga di Kecamatan Karangan, hingga saat ini masih kesulitan mengakses daerah luar. Pasalnya, kondisi jalan utama yang dilalui sangat buruk. Terlebih saat kondisi cuaca memasuki musim penghujan. Bahkan tak jarang, warga terpaksa harus menginap di jalan, sembari menunggu jalan kering sehingga dapat dilalui.
Masse (56) warga Kilometer 12 Desa Karangan mengaku kesulitan jika hendak berangkat keluar Karangan. Sebab, jalan yang masih berupa agregat menjadi licin untuk dilalui saat hujan.
“Belum lagi banyak, lubang besar. Kalau dipaksakan, bisa terjebak di jalan,” aku Masse.
Akibat kondisi jalan yang rusak parah, kata dia, waktu perjalanan menjadi makin pajang. Sebab, jika kondisi jalan kering, biasanya dapat diakses hanya dalam 2 hingga 3 jam dari Karangan menuju Kaubun. Namun, jika sedang hujan, bisa sampai 5 jam lebih.
“Selain itu kendaraan juga jadi cepat rusak. Karena, medan yang dilewati cukup berat. Apalagi, kalau hanya pakai mobil biasa,” tuturnya.
Sementara, Dani (36) mengaku, sulitnya akses jalan menuju Karangan membuat harga sejumlah kebutuhan pokok melambung. Warga pun tidak mempunyai pilihan untuk mengakses daerah luar Karangan. Sebab, jika menggunakan transportasi sungai menuju Sangkulirang, biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar.
“Apa-apa di Karangan mahal mas. Mau ikan, sayur dan kebutuhan pokok lainnya. Karena kondisi jalannya buruk,” ucap Dani.
Dia pun berharap agar pemerintah dapat lebih serius memperhatikan kondisi masyarakat di pedalaman. Sebab, hal tersebut sudah menjadi tanggungjawab pemerintah.
“Yah, kami minta minimal jalan dulu yang diperhatikan. Kasian kami, kalau kondisinya seperti itu terus,” harapnya. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post