SEJUMLAH blog di luar negeri membuat informasi sesat bahwa pisang yang dalamnya berubah warna dari kuning menjadi merah telah disuntik darah mengandung HIV. Katanya, kejadian itu ditemukan di India dan Afrika Selatan, termasuk pisang yang dijual di Walmart. Informasi hoax yang sama juga menyebar dengan objek jeruk asal Libia.
Ternyata, hoax itu juga menyebar ke Indonesia. Pemilik akun Facebook Poppy Wulandari pernah mem-posting foto jeruk yang bagian tengahnya berwarna merah. Mungkin karena terpengaruh sejumlah informasi palsu yang tersebar sebelumnya, Poppy begitu yakin jeruk tersebut mengandung HIV. ”Tah jeruk penyebar hiv ati2 yah kalau beli jeruk..ini asli bukan hoax,” tulisnya.
Andai saja cermat, Poppy mungkin tak mudah tertipu oleh informasi-informasi palsu yang tersebar di search engine (Google, Yahoo, dan sejenisnya). Sebab, informasi-informasi tentang buah mengandung virus HIV itu kebanyakan diproduksi oleh blog-blog yang terindikasi clickbait. Blog-blog tersebut mendulang iklan yang berupaya mendatangkan viewer lewat judul dan konten bombastis.
Situs-situs semacam itu akan terus mencari cara akan bisa ditemukan dengan mudah di Mbah Google. Salah satu cara ya menyebarkan artikel-artikel lewat media sosial. Mereka mengajak orang lain untuk terus membagikan informasi palsu yang dibuatnya.
Strateginya seperti ini. Makin banyak yang membagikan informasi palsu itu, tentu makin banyak yang tertipu untuk mengeklik. Makin kebanjiran pengunjung, tentu makin banjir pula pendapatnnya dari iklan. Juga posisi situs penyebar informasi palsu itu akan lebih mudah ditemukan di search engine.
Komisi AIDS Nasional sebenarnya telah beberapa kali mengonfirmasi bahwa penyebaran virus HIV sangat terbatas. Antara lain pada hubungan seks tanpa pengamanan, penggunaan alat suntik secara bersamaan, dan transmisi perinatal (dari ibu yang mengidap HIV kepada bayi yang dikandungnya).
Lantas, apa penyebab timbulnya warna merah pada buah? Canadian Food Inspection Agency pernah merilis perubahan warna merah pada buah pisang karena adanya penyakit tanaman, yakni jamur Nigrospora. Selain itu, bisa juga disebabkan blood disease bacteria (BDB). Perubahan warna itu bukan ancaman untuk kesehatan manusia. (gun/c10/fat)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: