Berpotensi Memecah Belah
SAMARINDA – Arus informasi di media sosial (medsos) yang begitu masif dikhawatirkan dapat memecah belah persatuan di masyarakat. Khususnya menjelang perhelatan akbar Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018. Karenanya, masyarakat Benua Etam diminta tidak mudah percaya dengan informasi-informasi yang beredar di media sosial seperti facebook. Khususnya informasi yang berpotensi hoax alias bohong.
Bahaya ini diingatkan kembali oleh Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dalam sambutannya di pembukaan Lamin Pintar Pemilu, Rabu (29/3) lalu. Kata Faroek, masyarakat Kaltim harus cerdas dalam menerima beragam informasi. Apalagi yang belum pasti kebenarannya.
“Hati-hati dengan media sosial. Jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu di media sosial yang bersifat merusak ketentraman di masyarakat,” katanya.
Untuk itu, dia meminta masyarakat Kaltim pintar dan cerdas. Yaitu dalam mengikuti proses pesta demokrasi, baik pilgub maupun bentuk-bentuk pemilu lainnya. Apalagi dalam dua tahun mendatang akan menyongsong pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres).
“Masyarakat Kaltim harus pintar. Tidak mudah menerima rayuan ataupun iming-iming dari pihak manapun yang tidak bertanggung jawab,” terangnya.
Imbauan ini dibenarkan oleh ketua KPU RI Juri Ardiantoro yang hadir dalam acara tersebut. Menurut dia, laju informasi yang tak terbendung di medsos turut mempengaruhi jalannya proses pemilu.
Yang terbaru dalam Pilkada DKI Jakarta misalnya, yang diwarnai dengan maraknya informasi saling menjatuhkan kandidat yang ada satu sama lain.
“Apa yang dikatakan Pak Gubernur benar. Masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan informasi yang beredar di media sosial. Semoga di Kaltim nanti tidak seperti di daerah-daerah lain,” kata Juri.
Dia pun mengingatkan masyarakat untuk ikut aktif menyukseskan penyelenggaraan pemilu. Yang paling dekat yaitu Pilgub Kaltim. Menurutnya, masyarakat tidak boleh apatis atau menganggap pemilu sebagai sesuatu yang tidak penting. Padahal sejatinya, pemilu teramat penting dalam kepentingan masyarakat.
“Karena faktanya, semua urusan-urusan yang berhubungan dengan masyarakat saat ini, sangat tergantung pada orang-orang yang terpilih melalui pemilu. Baik itu kepala negara, kepala daerah, atau anggota legislatif. Mulai dari urusan perdagangan, pendidikan, dan infrastruktur,” urainya.
Sehingga dia mengharapkan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Kaltim, dapat aktif berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemilu. Sehingga angka partisipasi masyarakat dalam pemilu yang semakin rendah, dapat ditingkatkan. (luk)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: