SAMAINDA – Permintaan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak untuk melanjutkan pengerjaan proyek pembangunan masjid di lapangan Kinibalu Samarinda, ditanggapi dingin oleh warga setempat. Warga bahkan tidak bergeming dengan perintah Awang untuk menangkap siapa saja yang menghalangi proyek tersebut.
Ketua RT 7 Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Ulu, Irfan Samsurizal mengatakan, setelah membaca “tudingan” dan perintah gubernur, warga setempat langsung melakukan pertemuan. “Hasil pertemuan kami, rencananya mau demo lagi. Sekarang sedang nyusun rencana dan waktu yang tepat untuk demo,” ungkap Irfan, Kamis (9/8) kemarin.
Irfan memastikan, pihaknya akan kembali melakukan demonstrasi pada Senin (13/8) mendatang. “Ya kami pastikan Senin demo lagi,” tuturnya.
Dari pantauan Metro Samarinda, sehari setelah gubernur memerintahkan pekerjaan dilanjutkan, proyek tersebut dijaga ketat personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kaltim. Penjagaan itu diduga dilakukan untuk melerai kemungkinan adanya “gangguan” dari warga.
Sementara di lokasi proyek, terlihat puluhan pekerja sedang melanjutkan pengerjaan proyek yang sediannya selesai pada November 2018 itu. Sementara sekitar lokasi, para personel Satpol PP hilir mudik.
Kepala Cabang PT BCK Kaltim, Rizal Hartanto menyebut, para pekerja di proyek masjid Kinibalu kerap kali mendapat gangguan oknum tertentu. Bahkan, sesekali pekerja mendapat ancaman.
“Beberapa pekerja kami ada yang diintimidasi. Kadang tukang kami itu diteriakin dan dilempar. Kami sudah koordinasi dengan Polres (Kepolisian Resor, Red.) agar kami dijaga. Supaya kami bisa bekerja dengan penjagaan,” tuturnya.
Sebelumnya, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Rabu (8/8) lalu meninjau pengerjaan proyek pembangunan masjid di Lapangan Kinibalu, Samarinda. Orang nomor satu di Benua Etam itu memastikan, proyek yang memakan anggaran Rp 81,85 miliar itu rampung di akhir masa jabatannya.
Kata dia, siapapun yang berupaya menghalangi pengerjaan proyek tersebut, dapat diadukan pada kepolisian. Mantan Bupati Kutai Timur dua periode itu memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menangkap pelaku yang menyetop dan mengganggu jalannya proyek.
“Tidak boleh ada proyek pembangunan pemerintah yang dihalangi. Siapa yang menghalangi, tangkap dan serahkan pada polisi. Jangan pernah takut dengan orang demo. Orang-orang itu pemikirannya sempit. Ada kepentingan-kepentingan,” sebut Awang Faroek.
Kepada Kepala Satpol PP Kaltim, Gede Yusa, Awang meminta proyek masjid itu diamankan. Sehingga pekerja tidak merasa terganggu karena diusik oleh oknum warga.
“Kalau ada yang meneror, segera tangkap orangnya. Kita tidak boleh mengalah (dengan mereka). Kalau pemerintah mengalah dengan orang-orang seperti itu, kita tidak akan bisa membangun,” kata dia. (*/um)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: