BONTANG – Satgas Pangan Bontang akan menindak tegas jika ada pedagang yang menjual telur infertil di Bontang. Bagi penjual telur ini terancam pencabutan usaha, hingga bisa terkena pidana.
Satgas Pangan Bontang sekaligus Kasat Reskrim Bontang AKP Mahfud Hidayat, menyatakan Pasal 13 Bab III Permentan Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyediaan, Peredaran dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi. Disebutkan, pelaku usaha integrasi, pembibit grand parent stock (GPS), pembibit parent stock (PS), pelaku usaha mandiri, dan koperasi dilarang memperjualbelikan telur tertunas dan infertil sebagai telur konsumsi. Sementara sanksi yang akan diterima bagi pelaku yang menjual yakni pencabutan izin usaha.
“Kalau ada laporan masyarakat merasa dirugikan, dan kalau memang akibatnya fatal, kami bisa tindak dengan undang-undang perlindungan konsumen,” ungkapnya, Senin (18/5/2020).
Sebagai langkah pencegahan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) untuk melakukan monitoring pasar. Monitoring pasar juga kerap pihaknya lakukan untuk memantau harga pasar dan stok bahan pokok.
“Kami akan lakukan pengecekan,” katanya.
Dia mengimbau agar masyarakat dapat membantu pihaknya dengan melaporkan jika menemukan telur tersebut diperjualbelikan oleh oknum-oknum.
“Jika menemukan di pasaran dapat melaporkan ke polisi atau DKP3,” tandasnya.
Terpisah, Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) DKP3 Bontang, Sri Muryati menerangkan, telur ini merupakan telur yang dibuahi namun tidak jadi. Sebenarnya masih aman untuk dikonsumsi.
“Yang tidak diperbolehkan diperjualbelikan,” tegasnya.
Untuk mengetahui adanya telur ini diperjualbelikan di pasaran, katanya, tidak hanya dilihat secara kasat mata dengan melihat kuli telur saja. Melainkan juga harus diteropong dengan menggunakan cahaya seperti lampu untuk mengetahu isinya.
“Diteropong pakai lampu,” katanya.
Pihaknya akan melakukan koordinasi dahulu, sehingga dalam waktu dekat pihaknya akan memeriksa di pasar terkait hal ini. Pihaknya berharap tidak ada telur infertil yang diperjualbelikan. Untuk pemantauan, pihaknya beberapa waktu lalu telah melaksanakannya, namun hanya untuk memeriksa stok bahan peternakan. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post