”IKI nang endi maneh?” Begitulah pertanyaan salah seorang pembaca Jawa Pos ketika menerima kiriman video kekerasan yang dilakukan seorang siswa. Dia khawatir itu adalah hoax. Apalagi, penyebar video tersebut meminta kejadian itu diviralkan agar pelakunya ditangkap polisi.
Sebenarnya maksud si penyebar video tidaklah jelek. Tapi, dia kecele. Dari penelusuran Jawa Pos lewat Google Images (dengan screenshot tampilan video di frame awal), ternyata kekerasan tersebut terjadi di Malaysia. Kejadian itu berlangsung di SMK Tun Hussein Onn pada 2013. Kalau tidak percaya, coba saja cari di YouTube dengan judul ”Ketua Tingkatan SMK Tun Hussein Onn Kena Buli!”.
Kekerasan itu terjadi di sekolah di Seberang Jaya, Pulau Pinang, Malaysia. Pelaku sempat diproses polisi sebelum akhirnya dijadikan tahanan kota. Pelaku juga sudah dikeluarkan dari sekolah. Peristiwa terjadi karena korban yang menjadi ketua tingkat melapor ke guru lantaran ada temannya yang membawa ponsel ke dalam kelas.
Entah siapa yang memulai menyebarkan video itu di Indonesia. Namun, dari penelusuran koran ini, salah satu pelakunya adalah akun buzzer di Instagram, sumberwarras. Akun itu berganti nama berkali-kali. Dulu sumbewaras, kemudian menjadi soemberwaras dan kini sumberwarras. Duh.. malu kan sama Upin & Ipin? Kejadian di Malaysia kok mau dilaporkan ke polisi Indonesia. (gun/c9/fat)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: